Studi Banding Kebijakan BBM “Iran”


Keinginan ini berawal dari sodoran link seorang teman tentang pernyataan wamen ESDM yang notabene juga salah satu dosen saya di ITB tentang harga BBM RI yang lebih murah daripada Iran yang jelas-jelas cadangan Minyak kita dibandingan negara itu sangat jauh lebih rendah namun mengapa harus memaksakan harga BBM kita bisa lebih murah dari Republik Islam pimpinan Ahmadinejad itu.

Berikut link beritanya :Wamen.Kebijakan.BBM.Murah.Tidak.Tepat.untuk.Indonesia

Image

Berita diatas membuat saya penasaran, apakah benar harga BBM di Iran memang lebih mahal?. Terus bagaimana kebijakan BBM mereka?, kok masyarakat Iran tidak ada yang protes dengan kebijakan pemerintah mereka? Akhirnya saya putuskan untuk Studi Banding ke Iran untuk mengetahui sedikit tentang kebijakan BBM mereka….!!!

Jangan dibayangkan studi banding yang saya lakukan dengan pergi ke Iran terus menghabiskan banyak duit apalagi pakai duit negara seperti para anggota dewan yang terhormat itu, (padahal sebenarnya pengen juga traveling ke Iran…heuheuheu) Ok kembali ke topik, jadi studi banding yang saya lakukan cukup bermodalkan komputer dengan koneksi internet dan aplikasi Yahoo Messanger yang sudah terinstal di komputer. Persiapan sudah cukup, segera nyalakan YM dan mencari teman yang sedang online di YM yang tentu saja warga Iran, kan studi bandingnya ke Iran, akhirnya saya mendapati seorang kawan Iran saya sedang online. Dia adalah seorang warga biasa kelas menengah yang berkecimpung di dunia traveling. Saya mengenalnya dari Hospitality Club yaitu club para traveler dan backpacker seluruh dunia atau lebih gampangnya disebut facebooknya para backpacker/traveler.

Setelah tanya sana-sini tentang kebijakan BBM disana (Iran) berikut ringkasan pengetahuan baru yang saya dapatkan dari hasil studi banding ini :

Harga Eceran BBM (gasoline)

Di Iran dalam kebijakan BBMnya tiap-tiap warga negara mendapatkan hak konsumsi BBM sebanyak 60 liter/bulan dengan harga sebesar 20 US$ atau kalau dirupiahkan sama dengan Rp 2.999 per liter dengan kurs 1 US$ sama dengan Rp 9.000 (untuk perhitungan selanjutnya juga menggunakan kurs ini). Tentu harga ini lebih murah daripada harga BBM di Indonesia yaitu Rp 4.500 per liter. Lantas bagaimana dengan pernyataan bapak wamen yang menyatakan bahwa harga BBM di Iran lebih mahal?. Ternyata tidak sepenuhnya salah, karena jika seseorang melebihi batas hak konsumsi normalnya yaitu 60 liter/bulan maka harga ecerannya naik menjadi 60 UScent per liter atau setara dengan Rp 5.400 per liternya. Nah harga inilah yang ada di pernyataan pak wamen ESDM (ada perbedaan harga mungkin disebabkan perbedaan kurs mata uang yang saya gunakan, tapi tidak signifikan).

Beginilah akibatnya jika seseorang hanya mencomot sebagian dari suatu informasi lengkap, akan terjadi distorsi informasi yang akan semakin bertambah seiring semakin jauh informasi itu tersebar. Contoh sederhananya bisa kita lihat di kuis-kuis, orang pertama menggambar sapi misalnya, terus ditunjukan orang kedua, ketiga dan seterusnya. Semakin banyak orang yang dibelakangnya semakin blur informasi itu, awalnya gambar sapi bisa jadi di orang terakhir berubah jadi gambar babi. Begitulah yang akan terjadi jika informasi hanya terserap sepotong-sepotong. Maka tulisan ini termasuk konfirmasi saya terhadap pernyataan pak wamen ESDM, bahwa sesungguhnya dia cuma menyerap setengah informasi saja. Atau memang sebenarnya dia tahu informasi lengkapnya namun hanya membagi setengah informasinya untuk mendukung kebijakannya? hanya dia dan Allah yang tahu.

Bagaimana mengetahui seseorang telah melibihi batas 60 liter/bulan?

itu juga yang muncul di pikiran saya. Ternyata mereka punya kartu elektronik mirip kartu kredit/debit yang dinamakan “car electronic rationing card” dimana setiap mau beli BBM maka kartu itu harus dibawa. Jadi dari kartu itu bisa dideteksi konsumsi BBM yang sudah dia pakai apakah sudah melebihi batas atau belum. Kartu ini mirip kartu atm yang mempunyai password khusus yang hanya bisa digunakan oleh pemiliknya, jadinya aman. Dan juga kalau di lihat di Indonesia kebijakan menggunakan kartu semacam ini tidaklah sulit, sekarang Indomaret saja sudah ada kartunya.

Kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Dan ternyata di Iran ada juga kebijakan BLT atau pemberian bantuan langsung tunai ini. berbeda dengan Indonesia dimana hanya orang miskin yang mendapatkan BLT ini, di Iran semua orang baik yang miskin maupun yang kaya dapat subsidi yaitu besarnya 40 US$ per bulan atau sekitar Rp 360.000 per bulan dan ini yang mereka namakan subsidi. Namun sekarang subsidi itu sudah dinaikan menjadi 65 US$ atau setara dengan Rp 585.000 per bulan, kenaikan ini dikarenakan pemerintah akan segera menaikan harga BBM diluar batas normal pemakaian perbulan yang 60 liter itu. Kenaikannya dari yang semula 60 UScent per liter menjadi 80 UScent atau setara dengan Rp 7.200 per liter.

Jadi untuk orang kaya mereka menggunakan uang subsidi ini untuk membeli BBM, sedang orang miskin yang pemakiannya tidak sebanyak orang kaya dapat menyisakan uang pemberian pemerintah ini untuk kebutuhan hidup yang lain selain untuk membeli BBM. Jadi sepertinya cukup adil.

Demikian hasil studi banding saya tentang kebijakan BBM di Iran dengan sudut pandang masyarakat pemakai BBMnya. Adapun untuk kebijakannya, pembagian pos-pos di anggaran pemerintah dan lain hal yang berhubungan dengan kebikan undang-undang itu bagian anggota DPR yang studi Banding. Kecuali suatu saat nanti saya punya teman seorang anggota parlemen atau jajaran eksekutif maka bisa saja saya juga bisa melakukan studi banding layaknya para anggota dewan itu.(SHM)

Pro-Kontra Kenaikan BBM (Pandangan Pribadi)


Hari ini, Kamis, 29 Maret 2012 besok adalah hari penentuan BBM bakal naik ataupun tidak tergantung pada hasil sidang paripurna. Dalam tulisan ini saya mencoba mengeluarkan uneg-uneg saya mengenai kebijakan BBM yang sungguh menyita waktu di akhir bulan Maret ini. Tulisan ini dimulai dari paparan masalah dan sebuah solusi pribadi yang belum tentu juga solusi terbaik, tapi setidaknya daripada hanya protes tapi tidak tahu harus bagaimana.

Alasan Pemerintah Menaikkan BBM

  • Defisit Anggaran di APBN

Pada APBN 2012, defisit anggaran kita mencapai Rp124 trilyun. Berdasarkan keterangan pemerintah, jika kebijakan kenaikan harga BBM tidak dieksekusi, defisit APBN dapat bertambah Rp175,9 triliun dan menjadi 3,6 persen dari PDB. Sedang batas defisit menurut undang-undang adalah 2,5% jadi mau tidak mau harus ada realokasi anggaran (APBN-P) dan pos yang diincar untuk menutup defisit ini adalah pos subsidi BBM. Adapun alasannya kenapa pos subsidi ini menjadi prioritas dijelaskan lebih rinci di bawah.

  • Pengguna BBM Mayoritas kalangan menengah ke-atas

Data ini berasal dari pemerintah, tepatnya dari kementrian ESDM. Untuk perhitungan detailnya saya tidak tahu namun kesimpulannya disajikan dalam gambar di bawah ini yang saya sadur dari blog Mas Narsip, senior saya di SMA 1 Tuban. Dari gambar tersebut jelas pengguna terbanyak adalah mobil pribadi disusul motor, pertanyaannya apakah semua orang yang mempunyai mobil pribadi merupakan golongan menengah ke atas? Apa klasifikasinya?. Oke, anggaplah semua pemilik mobil pribadi golongan menengah jadi alasan pemerintah ini dapat diterima soalnya saya aja di rumah baru ada motor, beli mobil aja belum kepikiran.

Image

Gambar diambil dari (http://www.sunarsip.com/index.php?option=com_content&view=article&id=151%3Akontroversi-harga-bbm&catid=39%3Afiskal-dan-apbn&Itemid=131)

  • Subsidi BBM lebih baik dimasukkan ke pos anggaran lain seperti pendidikan, kesehatam, dll

Jika dibandingin dengan anggaran subsidi memang anggaran untuk pos kesehatan, pendidikan masih lebih kecil. Pada APBN 2012, anggaran “subsidi” BBM sebesar Rp123,6 trilyun. Sebagai perbandingan, anggaran kemiskinan, kesehatan, dan pertanian masing-masing hanya Rp99, 2 trilyun, Rp48 trilyun, dan Rp53,9 trilyun. Alasan ini dapat diterima namun dengan syarat yaitu apabila BBM dinaikkan harus tetap dipantau perkembangan nilai pos anggaran ini jangan sampai subsidi BBM ini malah banyak masuk ke pos yang menurut saya prioritasnya dibawah pos diatas seperti belanja pegawai, belanja barang dan sebagainya.

Alasan BBM Tidak Pantas Naik

Salah satu tokoh yang menjadi rujukan pemikiran saya adalah Bp Kwik Kian Gie, beliau memaparkan alasan kenapa BBM tidak pantas naik, selain itu beberapa pemikiran dari saya pribadi juga.

  • Pengertian keliru tentang subsidi

Menurut Bp Kwik Kian Gie memang terjadi kekeliuran dalam pemahaman subsidi. Secara awam subsidi dipahami jika harga minyak mentah sekarang $ 105 – 110 / barrel setara dengan Rp 6.500 premium dan harga premium di SPBU seharga Rp 4.500 maka dipahami bahwa minyak disubsidi sebesar Rp 2.500 Kalau menurut beliau perhitungan subsidi tidak sesederhana itu karena perhitungan seperti itu seakan mem-brain wash bahwa jika harga premium tidak sesuai dengan harga pasar internasional kita mengalami kerugian. Menurut dia lagi sebenarnya dari Minyak pemerintah malah mendapatkan surplus dari hasil perhitungan di APBN. Berikut gambaran singkat perhitungan beliau :

Image

Image

Gambar diambil dari (http://kwikkiangie.com/v1/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm/)

Dari ulasan gambar diatas bahwa sebenarnya pemerintah masih mempunyai surplus dari proses jual beli migas ini. Namun yang perlu digaris bawahi surplus ini juga tidak hilang sebagaimana di sangsikan oleh orang banyak. Namun masuk ke pos pendapatan Migas adapun pengeluarannya tentu menyebar di berbagai pos pengeluaran di APBN. Jadi ketika ada yang bilang bahwa kita merugi dengan produksi migas kita itu salah besar karena buktinya kita masih punya surplus walaupun sudah dikurangi subsidi energi/bbm.

Kesalahan umum interpretasi yang dilakukan masyarakat dalam memahami pandangan Bp KKG ini adalah mendirikan masalah Migas menjadi satu entitas tersendiri. Padahal itu tidak bisa karena tentu saja berpengaruh pada APBN keseluruhan. Namun tetap bahwa Industri migas kita ini masih menguntungkan seandainya pun subsidi energi diambilkan dari keuntungan migas pemerintah masih surplus Rp 92T

  • Dampak Langsung ke Masyarakat

Ini yang memancing demonstrasi besar-besaran kalangan buruh dan mahasiswa. Logikanya sederhana jika BBM naik maka secara otomatis kebutuhan bahan sehari-hari juga naik dan apakah upah/gaji mereka ikut naik? Mungkin bagi golongan pedagang/pengusaha kenaikan BBM bisa mereka sesuaikan dengan kenaikan barang dagangan mereka namun bagaimana dengan buruh, mereka yang upah/gajinya tetap per bulan, tentu suatu pukulan berat bagi perekonomian mereka dan ini akan berimbas menurunnya daya beli yang pada akhirnya mungkin kalangan pengusaha juga akan terkena dampaknya walaupun tidak secara langsung seperti yang dialami para buruh. Jadi wajar jika yang banyak berdemo menentang kenaikan BBM ini adalah buruh dengan upah rata-rata UMR/UMK.

Dan ada satu hal yang menarik, banyak melalui socmed-socmed atau komen-komen yang menolak dan tidak suka demonstrasi, saya kira mereka ini sudah merupakan golongan menengah ke atas. Seperti kita tahu pertumbuhan kelas mengah ini lumayan tinggi di Indonesia. Jadi wajar bagi mereka jika BBM naik Rp 6.000 mungkin masih tertutup sama pendapatan mereka. Dan saya yakin suara rakyat kecil yang tidak pernah facebookan, twiteeran ataupun baca media online sebenarnya tidak menginginkan kenaikan BBM karena untuk sekarang saja sudah susah apalagi kalau BBM naik?

  • Kepentingan Asing

Sebagaimana kita tahu sekarang perusahaan asing seperti Shell, Petronas dan Total sudah mulai masuk ke industri hilir melalui SPBU-SPBU mereka. Sebagai perusahaan tentu jelas tujuannya yaitu mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Nah keberadaan SPBU Pertamina dengan harga yang jauh lebih murah tentu harus segera dilenyapkan (pemikiran kapitalis) dan sayangnya pemerintah sudah terjebak dalam konspirasi global kapitalisme ini.

Jeratan-jeratan kapitalis telah melahirkan Undang-undang yang merugikan rakyat Indonesia seperti : UU nomor 22 tahun 2001 tentang Migas ““Harga bahan bakar minyak dan gas bumi diserahkan pada persaingan usaha yang sehat dan wajar ” yang sudah dibatalkan oleh MK namun muncul PP sebagai intrik penyelesaian Peraturan Pemerintah nomor 36 Tahun 2004. Pasal 72 ayat (1) berbunyi : “Harga bahan bakar minyak dan gas bumi, kecuali gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil, diserahkan pada persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan.”. Lha minyak punya-punya kita kenapa dijual ke bangsa sendiri dengan harga internasional. Bolehlah kalau dijual ke luar (ekspor) pakai harga internasional. tapi kalau dikonsumsi sendiri?

Menurut hitungan Pak Kwik Kian Gie bahwa biaya produksi minyak kita itu Rp 596/liter artinya dengan harga jual premium yang sekarang saja Rp 4.500 pemerintah sudah untung Rp 3.904 terhadap rakyat. Masak pemikirannya sama dengan perusahaan (Shell, Total, dll). Mereka memang pantas mencari keuntungan karena perusahaan, jika begini mengapa Indonesia tidak berubah jadi perusahaan saja dibandingkan menjadi sebuah negara?

Solusi

1. BBM Tidak Perlu dinaikkan dan yang dilakukan adalah :

  • Efisiensi Anggaran 

Jika masalah utamanya adalah defisit anggaran maka penyelesainnya ada dua macam yaitu : mengurangi pos pengeluaran atau menambah pos pendapatan (logika ekonomi sederhana). Yang jadi masalah kan defisit anggaran ini menjadikan pos pengeluaran subsidi energi/bbm yang prioritas akan dikurangi walaupun mungkin ada juga pos-pos lain yang dilakukan pengurangan walaupun tak sesignifikan pos subsidi BBM ini.

Kurangi Pos Pengeluaran Belanja Pegawai dan Belanja Barang

Kalau melihat dari kacamata orang awam seperti saya sebenarnya ada beberapa pos belanja pegawai dan barang yang bisa dihemat semisal pembelian pesawat kleprisidenan, pembangunan gedung DPR/MPR, dan sebagainya itu. Itu aja yang sekilas saya lihat beritanya di TV dan saya yakin jika mau menelaah lebih jauh pos-pos semacam ini banyak di belanja pegawai,belanja barang, dll

Tambah Pos Pendapatan dari Sektor Migas dan Pertambangan

Kedua yaitu meningkatkan pos pendapatan, kembali dari kacamata saya yang awam. Dengan harga minyak yang kian naik harusnya membuat kita senang lantaran kita masih punya cadangan di cepu, natuna, dll. Di cepu misalnya, saya melihat dengan kepala mata sendiri bahwa rakyat masih bisa mengambil minyak secara langsung (pertambangan rakyat) tentu cadangan disini cukup besar belum lagi di daerah lain. Kuncinya adalah di maslah ilmu dan technology. Tentu beberapa mungkin ada yang mengenal EOR (Enhanced Oil Recovery) dan bermacam technology lifting minyak, namun mengapa produksi minyak kita terus menurun? Masalahnya bukan pada cadangan minyaknya tapi seberapa pintar kita merekayasa teknologi untuk kepentingan produksi minyak ini. Teringat kata Prof Joko Santoso, Mantan rektor ITB yang pernah ngajar saya, bahwa “Minyak itu letaknya bukan di Bumi, tapi di dalam otak kalian”. Memang benar, intinya mampukah kita meningkatkan produksi minyak untuk menambah pos pendapatan di APBN?

Belum lagi dengan pertambangan, Freeport, Newmount, dll. Saya kira jika kita berani untuk membenahi kebijakan pertambangan kita tentu pos pendapatan di APBN bakal naik dan lebih dari cukup untuk menutup defisit anggaran di APBN.

Lantas masihkah pantas BBM dinaikan?

2. Dinaikan dengan syarat

Ini pilihan pahit dan terakhir, namun menurut saya pribadi berdasar alasan-alasan yang dikemukakan pemerintah terkait alasan kenaikan BBM yaitu :

  • Defisit Anggaran di APBN
  • Pengguna BBM Mayoritas kalangan menengah ke-atas
  • Subsidi BBM lebih baik dimasukkan ke pos anggaran lain seperti pendidikan, kesehatam, dll

Maka seharusnya subsidi BBM dicabut hanya untuk kalangan menengah atas saja. Caranya? Jika yang dianggap kalangan menengah ke atas adalah mereka yang memiliki mobil pribadi maka cabutlah subsidi BBM bagi mereka. Biarkan transportasi umum dan motor tetap mendapatkan BBM bersubsidi Rp 4.500. Bagaimana jika pengendara motor juga ada yang golongan menengah ke atas? Batasi dengan pajak dan aturan lainnya. Itu masalah teknis. Inti kebijakannya adalah “CABUT SUBSIDI BAGI GOLONGAN MENENGAH KE ATAS SAJA”.  Jangan dipukul rata semua subsidi dicabut termasuk ke golongan rakyat menengah ke bawah. Saya kira ini win-win solution. Sayangnya saya hanyalah rakyat biasa bukan bagian dari pengambil kebijakan.

3. Dinaikan Sesuka Hati Sama Pemerintah

Kalau ini yang terjadi, jangan bersedih hati. Saya tahu orang Indonesia itu orang yang kesehariannya menderita, ditambah penderitaan kenaikan BBM juga nggak masalah. Itu masalah kecil, cuman BBM saja  koq repot 350 tahun dibawah penderitaan bangsa asing saja masih sehat-sehat seperti gini, apalagi masalah kecil naiknya BBM saja.

Ini tandanya Allah itu bener-bener menguji Rakyat Indonesia. Orang Indonesia ini kok hebat-hebat, diuji bencana bertubi-tubi tidak mempan, diuji  hukum yang semrawut tidak mempan, apalagi sekedar diuji kenaikan BBM. Malaikat pun bertanya-tanya, Emangnya setinggi apa sih tingkat kemampuan orang Indonesia ini menghadapi ujian?

Sudah jelas firman Allah bahwa Ujian yang diberikan kepada makhluk Allah itu tidak akan meleihi batas kemampuannya. Jadi tenang saja, kenaikan BBM ini saya yakin masih berada di zona kemampuan Rakyat Indonesia dalam menghadapinya.

Mau sampai Indonesia hancur berkeping-keping juga gak masalah, lha sekarang saja nggak ada bedanya ada negara Indonesia apa tidak. Hukum tetap berpihak kepada yang punya duit. -SufiHamdanM-

Referensi :

http://kwikkiangie.com/v1/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm/

http://www.sunarsip.com/index.php?option=com_content&view=article&id=151%3Akontroversi-harga-bbm&catid=39%3Afiskal-dan-apbn&Itemid=131

Dan berbagai informasi di media-media lainnya yang telah manunggal dengan jalan pikiran saya.

ITB di Demo “Mahasiswa mendemo Mahasiswa”


Siang tadi pas habis jenguk bokap temen yang sakit di RS baliknya menuju ke ITB kok macet gini yaaa, ternyata setelah melihat update dari twitter dan socmed lainnya ternyata lagi ada yang mendemo kampus ITB.

Yang ngedemo ini katanya sih mahasiswa se-Bandung, tapi apa iya se-Bandung? coba itu mahasiswa universitas STMIK Bandung atau Sekolah Tinggi Seni Indonesia ada nggak? heuheuheu. Sebenarnya ini bukan kali pertamanya kampus ITB di demo, pas dulu saya masih mahasiswa pernah juga terjadi demo, yaitu oleh mahasiswa-mahasiswa papua yang enggak terima hinaan seorang Bobotoh Persib yang notabene mahasiswa ITB pada persipura yang rasis pada status facebooknya.

Kembali ke demo tadi siang, jadi demonya itu tentang ketidaksolidaritasan mahasiswa ITB atas kejadian bakar diri Sondang di depan Istana Negara.Mungkin mereka sudah capek mendemo Pemerintah dan tidak digubris jadi mendemolah sesama Mahasiswa, semoga bukan sekedar cari sensasi. Dan di demo ini mahasiswa ITB dihadiahi cangcut (celana dalam) warna pink dan pembalut wanita sebagai lambang kepengecutan. Pengecut apa enggak mahasiswa ITB sekarang ya hanya Gusti Allah yang tahu tapi hadiah yang diberikan itu lhoo gue nggak setuju sama sekali. Sepakat ama temen gue Mayang kenapa harus diberi hadiah CD wanita dan pembalut? apakah kepngecutan itu dilambangkan oleh hal-hal yang berbau wanita? Picik kali itu yang punya ide ngasih hadiahnya barang tersebut. Masih bagusan boneka beruang yang di pohon depan ITB itu lebih cocok untuk melambangkan kepengecutan.

Banyak orang yang bertanya emang dengan demonstrasi kamu bisa merubah keadaan? hmmm, susah ini ngejawabnya. Saya pribadi sepakat dengan demonstrasi. Kalau saya sih entah itu bisa merubah atau enggak yang penting saya sedang menikmati masa-masa muda saya dan saya punya sesuatu untuk diperjuangkan itulah yang dipikiran saya pas lagi ikut demo. Kayaknya kurang aja rasanya sebagai mahasiswa nggak pernah ikut demo sama rasanya pas masih kecil tapi nggak pernah nyuri Mangga atau pas di pesantren nggak pernah curi-curi untuk merokok.

Sudah fitrahnya bahwa anak muda itu berpikiran pendek dan lebih cepat bertindak daripada berfikir begitu juga orang tua lebih banyak berfikir mempertimbangkan sesuatu dulu baru bertindak. Tapi yang aneh akhir-akhir yang saya perhatikan banyak pemuda yang lebih suka dibilang dewasa. Kalau saya mah ogah, belum saatnya saya menjadi dewasa, saat ini masih anak muda dong yaa..

Jadi sesuai fitrah aja banyak bertindak sedikit berfikir, begitu pula dengan demonstrasi. Ikut aja dulu entah itu merubah keadaan atau enggak ya liat nanti, anak muda gitu lho. Saya nggak bisa membayangkan jika nggak ada pemuda seperti Chaerul Saleh, Sukarni saat menjelang kemerdekaan Indonesia. Mereka tanpa banyak pikir langsung aja menculik Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memplokamirkan kemerdekaan, jika saja sepenuhnya diserahkan ke orang tua. Bung Karno aja masih mikir-mikir untuk memproklamirkan kemerdekaan ya sesuai fitrahnya sih Soekarno waktu itu kan sudah dewasa. Semua perubahan besar itu dilakukan anak muda, entah itu perubahan ke arah yang lebih baik atau lebih buruk yang penting berubah. Kelanjutan perubahan mah urusan nanti.

Jadi tinggal pilih aja apakah sudah cukup menjadi anak muda? Atau malah belum pernah merasakan menjadi enaknya sebagai anak muda? Mari kita nikmati masa muda yang tinggal dikit lagi ini (Buat diri sendiri) sebelum beranjak ke fase selanjutnya Dewasa.

Lantas bagaimana dengan demo akhir-akhir ini, saya bilang sama sekali nggak ada kreatif-kreatifnya. Hanya meniru demo-demo ala Barat, bakar diri itu kan orang-orang arab sono. Orang Indonesia harus jauh lebih kreatif dong dan berdemonstrasilah dengan cara yang Indonesia Banget.

Ada cerita menarik lain tentang demonstrasi pada masa Majapahit dulu, sebagaimana kita tahu orang Nusantara itu terkenal dengan kreativitasnya dan pandai dalam melakukan pasemon yaitu perumpamaan yang menyindir realita. Kita pasti semua tahu Reog Ponorogo kan yaa? pastilah siapa gitu yang nggak tahu kesenian ini apalagi setelah rame klaim-klaiman ama Malaysia itu.

Reog ponorogo itu sebenarnya sebuah bentuk aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat Majapahit terhadap rajanya. Kalau di cerita-cerita buku sekolahan diceritakan bahwa ada seorang putri kerajaan yang mengajukan syarat untuk bisa memperistrinya dan pemenangnya adalah orang yang bisa menciptakan suatu pertunjukan baru yang belum pernah ada sebelumnya, begitulah cerita singkatnya

Tapi kalau kita pandai membaca perlambang ternyata kesenian Reog itu merupakan suatu bentuk demonstrasi Rakyat pada masa pemerintahan Raja Majapahit Bhre Kertabumi. Jadi pada saat itu Raja Majapahit ini mempunyai istri dari negeri Campa (Sekitar Thailand) dan dari realitas yang ada sang Raja Majapahit ini dikendalikan istrinya jadi sang raja ini dianggap tidak berwibawa dan terkenal korup.

Bermula dari situ seorang bernama Ki Ageng Kutu memimpin aksi pemberontakan, dan untuk menarik massa dipakailah Reog sebagai bentuk Demonstrasi yaitu sebuah Dadak Merak (Barongan) sebagai simbol utamanya pada barongan ini terdapat macan yang diatasnya burung merak. Macan merupakan perlambang dari Raja majapahit Bhre Kertabumi dan Merak diatas kepala macan itu sebagai perlambang istrinya yang lebih banyak mengendalikannya.Adapula tokoh warok sebagai perlambang para kaum yang berilmu dan mereka inilah yang memimpin pemberontakan pada Majapahit namun pemberontakan ini dapat digagalkan, tapi kesenian Reognya tetap dibiarkan hidup.

Kembali ke masa kini, bagaimana mahasiswa, buruh, rakyat berdemo? turun ke jalan, bakar ban, blokade jalan, aksi teatrikal (lumayan lah) dan pernah juga mau bikin pasemon pada SBY dengan membawa kerbau dan menurut saya mereka yang membawa kerbau sebagai perlambang SBY tidak tepat sasaran sekali dan nggak sesuai dengan filosofi Nusantara. Di tulisan lain pernah saya jabarkan tentang pengandaian SBY sebagai kerbau ini.

Jadi kesimpulannya apa? Demonstrasi sih asyik-asyik aja dan perlu itu. Bikinlah demonstrasi yang Indonesia banget gitu lho, jangan itu kamu tiru-tiru demonstrasi ala arab yang membakar diri di tengah pasar atau di depan istana negara. Demonstrasi ala Barat itu kurang kreativitas sama sekali, monoton…Jadi saatnya kembali ke budaya timur budaya Nusantara

Gelombang Elektromagnet (Persamaan Maxwell)


Dalam memahami prinsip gelombang elektromagnet tidak bisa dilepaskan keterkaitannya dengan persamaan Maxwell. Ada empat buah persamaan Maxwell yang harus kita ketahui dalam memahami prinsip gelombang elektromagnet ini. Mari kita bahas satu persatu

1. Persamaan Satu (Hukum Faraday)

sufihamdan.wordpress.com

Faraday melakukan percobaan terhadap suatu kawat yang dialiri oleh arus listrik, ternyata kawat tersebut menghasilkan suatu induksi magnetik yang ditangkap oleh surface lingkaran kawat di sebelahnya. Hal ini ditunjukan dengan adanya perbedaan tegangan yang tertangkap pada Voltmeter di kawat dua. Arah induksi magnet ini berlawanan arah dengan aturan tangan kanan sehingga dalam perumusannya ditambah tanda minus (-). Adapun secara matematis dapat ditulis bahwa Integral tertutup dari suatu Kuat Medan Listrik (E) terhadap suatu panjang kawat sama dengan minus dari Integral surface dari turunan parsial Induksi Magnet (B) terhadap waktu (t) yaitu :

∫ E.dl = – ∫ (∂B/∂t).ds

Berdasar teorema Stokes : ” Integral tertutup dari suatu fungsi terhadap panjang sama dengan Integral surface curl dari Fungsi tersebut terhadap waktu dengan suatu luasan tertentu yaitu :

∫ F.dl = ∫  ∇ x F.ds

Maka dengan mengubah Hukum Faraday menggunakan Teorema Stokes didapatkan bahwa :

∫ E.dl = ∫  ∇ x E.ds sehingga hukum faraday menjadi :

∫  ∇ x E.ds = – ∫ (∂B/∂t).ds, dengan menghilangkan integral dan ds menjadi :

∇ x E = (∂B/∂t) –> Hukum Maxwell Pertama

2. Persamaan Dua (Hukum Ampere)

sufihamdan.wordpress.com

Menurut Ampere bahwa disekitar medan magnet akan menimbulkan suatu arus listrik dimana arah arus listriknya tersebut sesuai dengan aturan arah tangan kanan. Secara matematis dapat dikatakan bahwa ” Integral tertutup dari suatu medan magnet (H) terhadap suatu panjang sama dengan jumlah dari Rapat Arus (J) dengan turunan parsial Perpindahan Listrik (D) terhadap waktu (t) yaitu :

∫ H.dl =  ∫ (J + ∂D/∂t).ds

Berdasar teorema Stokes : ” Integral tertutup dari suatu fungsi terhadap panjang sama dengan Integral surface curl dari Fungsi tersebut terhadap waktu dengan suatu luasan tertentu yaitu :

∫ F.dl = ∫  ∇ x F.ds

Maka dengan menghubungkan Hukum Ampere dengan Teorema Stokes didapatkan hubungan :

∫ H.dl = ∫  ∇ x H.ds, sehingga persamaan Ampere menjadi :

∫  ∇ x H.ds = ∫ (J + ∂D/∂t).ds, dengan menghilangkan integral dan ds maka didapatlah penurunannya menjadi :

∇ ×H = (J +∂D/∂t) –> Hukum Maxwell dua

 

3. Persamaan Tiga (Hukum Gauss Satu)

Hukum Gauss 1

Hukum Gauss satu menyatakan bahwa jumlah perpindahan arus yang melewati suatu surface itu sama dengan jumlah muatan yang ada. Secara matematis dapat dikatakan bahwa integral tertutup dari perpindahan arus listrik terhadap luasan sama dengan jumlah muatan yang ada.

∫ D.ds =  Q

Dimana  Q = ∫ q dV

Berdasar teorema Divergensi :

∫ F.ds = ∫  ∇ . F.dV

Maka rumus Gauss satu diatas dapat diturunkan menjadi :

∫ D.ds  = ∫  ∇ . D.dV, sehimgga bentuk persamaan barunya menjadi :

∫  ∇ . D.dV = ∫ q dV, dengan menghilangkan integral dan dV maka penurunannya menjadi :

∇ ∙D =q –> Persamaan Maxwell Tiga

4. Persamaan Empat (Hukum Gauss Dua)

Hukum Gauss 2

Berdasarkan hukum Gauss Dua menyatakan bahwa ” Fluks magnet yang melewati suatu surface itu tidak memiliki muatan” atau secara matematis dapat dikatakan bahwa ” Integral tertutup dari suatu induksi magnet terhadap suatu luasan itu sama dengan 0 atau tidak memiliki muatan yaitu :

∫ B.ds =  0

Dengan menggunakan Teorema Divergensi :

∫ F.ds = ∫  ∇ . F.dV

Maka dengan menggabungkan hukum Gauss Dua denga teorema Divergensi menjadi

∫ B.ds  = ∫  ∇ . B.dV, sehimgga bentuk persamaan barunya menjadi :

∫  ∇ . B.dV = 0, dengan menghilangkan integral dan dV maka penurunannya menjadi :

∇ ∙B =0 –> Persamaan Maxwell Empat

dimana  keterangan dari simbol-simbol tersebut yaitu :

E  = Kuat medan listrik (V/m)

H = Kuat medan magnet (A/m)

B = Induksi magnet (Vs/m2)

D = Perpindahan listrik (As/m2)

J  = Rapat arus (A/m2)

q = Rapat muatan (As/m3)

Andai Kita Dikerbaukan..!!


Masih ingatkah saat ramai-rami orang demo dan membawa kerbau sebagai simbol presiden kita? Lantas simbolisasi itu dijawab dengan curhatan dan rasa prihatin serta uring-uringan ketika dia diandaikan sebagai seorang Kerbau. Ini membuktikan bahwa sosok presiden kita ini tidak mengerti Indonesia sama sekali.

Siapa bilang kerbau itu binatang bodoh? sebagai masyarakat agraris kerbau tentu menjadi binatang yang bermanfaat untuk pertanian misalnya. Tahukah kita bahwa kerbau ini termasuk binatang yang paling lurus dalam membajak sawah beda dengan sapi yang masih sedikit bengkok-bengkok. Kerbau juga mempunyai tenaga lebih besar dari sapi dan lebih disiplin.

Kerbau juga tidak pernah tebar pesona atau jaim, dia tidak pernah malu untuk menunjukan lumpur di tubuhnya karena memang hobinya berkubang. Kerbau ini termasuk hewan yang teratur, dia selalu lewat jalan sama yang dilaluinya saban hari. Buang kotorannya juga tidak di sembarang tempat tapi di tempat kebiasaan dia.

Apakah presiden Indonesia itu tidak pernah membaca sejarah, tidakkah dia kenal sama perwira-perwira Singosari seperti Kebo Anabrang pemimpin ekspedisi Pamalayu yang terkenal itu. Sekali lagi Kebo (Kerbau) bukan Lebah. Ada juga Kebo Ijo juga Kebo Mercucat di alas purwo, saking saktinya raja Blambangan itu cukup meresahkan Majapahit.

Kerbau juga merupakan binatang yang dikeramatkan oleh Keraton Kasunanan Surakarta sejak abad 17. Bukan Kuda, Sapi atau Kambing. Kerbaulah yang terbukti bisa menjaga kehormatan pusaka Kyai Slamet sampai Kerbau tersebut secara turun temurun dinamai Kyai Slamet dan diarak setiap Satu Suro.

Sebagai seorang Presiden Indonesia tidakkah beliau mebaca sejarah Nusantara masa lalu. Di Keraton Ngayogjakarto semasa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I dan II sering diadakan pertunjukan pertarungan antara Kerbau (Banteng Jawa) dengan Harimau. Pertunjukan ini penuh simbolisasi dimana Harimau merupakan simbol Kompeni (Belanda) yaitu binatang yang rakus dan haus kekuasaan. Dan Kerbau sebagai simbol bangsa Jawa yang andap asor tapi punya kekuatan yang maha hebat. Seperti dalam pertunjukan yang dipertontonkan Harimau tidak selalu jadi pemenang dalam pertandingan itu karena walaupun punya kekuatan tapi Harimau mudah kehabisan tenaga, beda dengan kerbau yang staminanya tinggi.

Kerbau pula yang menghantar Indonesia memperoleh penghargaan dari UNESCO belum lama ini. Wayang mereka hormati dan dudukan sebagai salah satu warisan budaya dunia. Dan kulit kerbau lah bahan terbagus untuk membuat wayang kulit. Salah satu yang terkenal adalah Kerbau Toraja yang kualitas tanduknya bagus untuk dipakai sebagai gapit dan cempurit (tulangan dan pegangan) wayang.

Dan tidakkah presiden kita saat ini pernah menghadiri pernikahan adat jawa, apakah pernikahan anaknya kemarin-kemarin tidak mengggunakan adat jawa? Karena dalam pernikahan adat jawa itu ada satu iringan gamelan wajib yaitu Kebo Giro, ya kerbau, lagi-lagi kerbau bukan Sapi Giro. Iringan Kebo Giro ini juga enak didengar di telinga.

Jadi masihkah malu dan marah jika kita di Kerbaukan?

Hanya orang-orang yang menilai sebelah mata kerbau sebagai binatang bodoh.

Apakah ini tanda-tanda seorang yang kehilangan jatidiri bangsanya, yaitu saat mereka tidak tahu bagaimana budaya dan sejarah masa lalu Nusantara..

Rekonstruksi Sejarah Nusantara (Indonesia)


* 1-2 Juta Tahun Yang lalu

Indonesia sudah didiami oleh manusia, Dan pada rentang waktu inilah fosil manusia tertua ditemukan di Indonesia terutama di Pulau Jawa.

Adapun manusia yang hidup pada masa ini antara lain :

Jenis manusia Purba Pithecanthropus Dengan Ciri-ciri

1. Ciri Meganthropus :

• Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu

• Badannya tegak

• Hidup mengumpulkan makanan

• Makanannya tumbuhan

• Rahangnya kuat

2. Ciri Pithecanthropus :

• Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu

• Hidup berkelompok

• Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol

• Mengumpulkan makanan dan berburu

• Makanannya daging dan tumbuhan

* 25.000 – 40.000 Tahun yang lalu

Ditemukannya fosil Homo Sapiens yang mendiami Pulau Jawa,

Ciri jenis Homo :

• Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu

• Muka dan hidung lebar

• Dahi masih menonjol

• Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya

* 2000 SM

Kedatangan bangsa proto Melayu (Melayu Tua) dimana bangsa inilah (Malayan Mongoloid) yang dianggap sebagai leluhur bangsa Indonesia saat ini. Karena kebanyakan sekarang adalah keturunan mereka.

Kedatangan mereka dibagi menjadi dua jalur :

1. Jalur Utara dan Timur

– Melalui Teluk Tonkin menuju Taiwan (Formosa), Filipina, Sulawesi, dan Maluku dengan membawa kebudayaan kapak lonjong.

– Persebaran periode Proto Melayu ini membawa kebudayaan batu baru/Neolithikum.

2. Jalur Barat dan Selatan

– Melalui Semenanjung Malaka, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara dengan membawa kebudayaan kapak persegi.

– Persebaran periode Deutro Melayu ini mebawa kebudayaan logam.

* 500 SM

Kedatangan bangsa melayu muda yang membawa kebudayaan lebih tinggi daripada melayu tua, Dan anak turun merekalah yang banyak di Indonesia saat ini..

Pertanyaannya : Bagaimana hilangnya Pitecantropus di Indonesia, Bagaimana Pula dengan Homo sapiens, Apakah ada peninggalan sejarah sebelum kedatangan bangsa proto melayu? Jadi siapa penduduk asli Indonesia sebenarnya? Banyak pertanyaan yang masih mengganjal nih..

Menggugat Perang Bubat


Perang Bubat

Pertama saya tertarik dengan kalimat di wikipedia “Perang Bubat adalah perang yang kemungkinan pernah terjadi pada masa pemerintahan raja Majapahit“. Bermula dari pertanyaan mengapa ada kata kemungkinan disitu? Satu hal yang pasti adalah terjadinya perang Bubat itu masih diragukan.

Secara pengetahuan umum hampir semua tahu perang ini, yaitu saat Baginda Raja Hayam Wuruk ingin memperistri Putri Sunda Dyah Pitaloka. Namun ketika berada di Bubat mereka dipaksa oleh Gajah Mada agar pernikahan itu bentuk takluknya Kerajaan Sunda terhadap Majapahit. Dan di perang itu semua tentara kerajaan Sunda meninggal tak bersisa termasuk Dyah Pitaloka yang bunuh diri.

Perang ini terjadi pada abad ke-14 di sekitar tahun 1360 M. Dimana catatan sejarah Pajajaran yang ditulis Saleh Danasasmita dan Naskah Perang Bubat yang ditulis Yoseph Iskandar menyebutkan bahwa niat pernikahan itu adalah untuk mempererat tali persaudaraan yang telah lama putus antara Majapahitdan Sunda.  Raden Wijaya yang menjadi pendiri kerajaan Majapahit, dianggap keturunan Sunda dari Dyah Lembu Tal dan suaminya yaitu Rakeyan Jayadarma,  raja kerajaan Sunda. Hal ini juga tercatat dalam Pustaka Rajyatajya i Bhumi Nusantara parwa II sarga 3. Dalam Babad Tanah Jawi, Raden Wijaya disebut pula dengan nama Jaka Susuruh dari Pajajaran. Meskipun demikian, catatan sejarah Pajajaran tersebut dianggap lemah kebenarannya, terutama karena nama Dyah Lembu Tal adalah nama laki-laki.

Berikut hal-hal yang membuat peristiwa Bubat ini layak dipertanyakan :

  • Kidung Sunda/Sundayana Sebagai Sumber Informasi Utama

Kidung ini berasal dari Bali dengan bahasa Jawa Pertengahan, Kidung ini ditemukan beberapa versi oleh seorang pakar Belanda bernama Prof Dr.C.C. Berg, Dua di antaranya pernah dibicarakan dan diterbitkannya yaitu kidung Sunda dan Kidung Sundayana, dimana kidung Sunda lebih panjang syairnya.(wikipedia)

Disini saya sudah mulai curiga, kidung sunda/sundayana yang menjadi referensi utama dari Perang Bubat ini ditemukan oleh seorang Belanda dan pengarang kidung Sundayana ini adalah Anonim. Jadi, dari proses asal-uslnya saja kidung Sunda ini sudah dipertanyakan. Walaupun saya juga masih belum bisa melacak bagaimana proses profesor ini menemukan kidung ini, apakah mencari-cari di perpustakaan Bali, atau dari mulut ke mulut, entahlah. Yang pasti kidung ini pertama kali ditemukan oleh beliau dan tidak diketahui siapa pengarangnya. Dan anehnya lagi kidung ini berada di Bali bukan di Jawa yang notabene disitulah tempat Majapahit dan Perang Bubat ini terjadi. Jadi, berdasar prasangka pribadi dan logika saya Belanda bermain dibalik keberadaan kidung Sunda/Sundayana ini. Seperti halnya kasus perang Aceh yang baru berhasil dimenangkan Belanda setelah ada penyusupan orang  Belanda yang menjadi ulama dan pemecah belah disana. Dan hal terpenting dari kidung ini adalah suatu karya seni bukan suatu karya sejarah seperti Negarakertagama.

  • Isi dari kidung Sundayana

Berikut ringkasan dari Kidung Sunda (source : wikipedia)

Pupuh I

Hayam Wuruk, raja Majapahit ingin mencari seorang permaisuri untuk dinikahi. Maka beliau mengirim utusan-utusan ke seluruh penjuru Nusantara untuk mencarikan seorang putri yang sesuai. Mereka membawa lukisan-lukisan kembali, namun tak ada yang menarik hatinya. Maka prabu Hayam Wuruk mendengar bahwa putri Sunda cantik dan beliau mengirim seorang juru lukis ke sana. Setelah ia kembali maka diserahkan lukisannya. Saat itu kebetulan dua orang paman prabu Hayam Wuruk, raja Kahuripan dan raja Daha berada di sana hendak menyatakan rasa keprihatinan mereka bahwa keponakan mereka belum menikah.

Maka Sri Baginda Hayam Wuruk tertarik dengan lukisan putri Sunda. Kemudian prabu Hayam Wuruk menyuruh Madhu, seorang mantri ke tanah Sunda untuk melamarnya.

Madhu tiba di tanah Sunda setelah berlayar selama enam hari kemudian menghadap raja Sunda. Sang raja senang, putrinya dipilih raja Majapahit yang ternama tersebut. Tetapi putri Sunda sendiri tidak banyak berkomentar.

Maka Madhu kembali ke Majapahit membawa surat balasan raja Sunda dan memberi tahu kedatangan mereka. Tak lama kemudian mereka bertolak disertai banyak sekali iringan. Ada dua ratus kapal kecil dan jumlah totalnya adalah 2.000 kapal, berikut kapal-kapal kecil.

Namun ketika mereka naik kapal, terlihatlah pratanda buruk. Kapal yang dinaiki Raja, Ratu dan Putri Sunda adalah sebuah “jung Tatar (Mongolia/Cina) seperti banyak dipakai semenjak perang Wijaya.” (bait 1. 43a.)

Sementara di Majapahit sendiri mereka sibuk mempersiapkan kedatangan para tamu. Maka sepuluh hari kemudian kepala desa Bubat datang melapor bahwa rombongan orang Sunda telah datang. Prabu Hayam Wuruk beserta kedua pamannya siap menyongsong mereka. Tetapi patih Gajah Mada tidak setuju. Ia berkata bahwa tidaklah seyogyanya seorang maharaja Majapahit menyongsong seorang raja berstatus raja vazal seperti Raja Sunda. Siapa tahu dia seorang musuh yang menyamar.

Maka prabu Hayam Wuruk tidak jadi pergi ke Bubat menuruti saran patih Gajah Mada. Para abdi dalem keraton dan para pejabat lainnya, terperanjat mendengar hal ini, namun mereka tidak berani melawan.

Sedangkan di Bubat sendiri, mereka sudah mendengar kabar burung tentang perkembangan terkini di Majapahit. Maka raja Sunda pun mengirimkan utusannya, patih Anepakěn untuk pergi ke Majapahit. Ia disertai tiga pejabat lainnya dan 300 serdadu. Mereka langsung datang ke rumah patih Gajah Mada. Di sana beliau menyatakan bahwa Raja Sunda akan bertolak pulang dan mengira prabu Hayam Wuruk ingkar janji. Mereka bertengkar hebat karena Gajah Mada menginginkan supaya orang-orang Sunda bersikap seperti layaknya vazal-vazal Nusantara Majapahit. Hampir saja terjadi pertempuran di kepatihan kalau tidak ditengahi oleh Smaranata, seorang pandita kerajaan. Maka berpulanglah utusan raja Sunda setelah diberi tahu bahwa keputusan terakhir raja Sunda akan disampaikan dalam tempo dua hari.

Sementara raja Sunda setelah mendengar kabar ini tidak bersedia berlaku seperti layaknya seorang vazal. Maka beliau berkata memberi tahukan keputusannya untuk gugur seperti seorang ksatria. Demi membela kehormatan, lebih baik gugur daripada hidup tetapi dihina orang Majapahit. Para bawahannya berseru mereka akan mengikutinya dan membelanya.

Kemudian raja Sunda menemui istri dan anaknya dan menyatakan niatnya dan menyuruh mereka pulang. Tetapi mereka menolak dan bersikeras ingin tetap menemani sang raja.

[sunting] Pupuh II (Durma)

Maka semua sudah siap siaga. Utusan dikirim ke perkemahan orang Sunda dengan membawa surat yang berisikan syarat-syarat Majapahit. Orang Sunda pun menolaknya dengan marah dan perang tidak dapat dihindarkan.

Tentara Majapahit terdiri dari prajurit-prajurit biasa di depan, kemudian para pejabat keraton, Gajah Mada dan akhirnya prabu Hayam Wuruk dan kedua pamannya.

Pertempuran dahsyat berkecamuk, pasukan Majapahit banyak yang gugur. Tetapi akhirnya hampir semua orang Sunda dibantai habisan-habisan oleh orang Majapahit. Anepakěn dikalahkan oleh Gajah Mada sedangkan raja Sunda ditewaskan oleh besannya sendiri, raja Kahuripan dan Daha. Pitar adalah satu-satunya perwira Sunda yang masih hidup karena pura-pura mati di antara mayat-mayat serdadu Sunda. Kemudian ia lolos dan melaporkan keadaan kepada ratu dan putri Sunda. Mereka bersedih hati dan kemudian bunuh diri. Semua istri para perwira Sunda pergi ke medan perang dan melakukan bunuh diri massal di atas jenazah-jenazah suami mereka.

[sunting] Pupuh III (Sinom)

Prabu Hayam Wuruk merasa cemas setelah menyaksikan peperangan ini. Ia kemudian menuju ke pesanggaran putri Sunda. Tetapi putri Sunda sudah tewas. Maka prabu Hayam Wurukpun meratapinya ingin dipersatukan dengan wanita idamannya ini.

Setelah itu, upacara untuk menyembahyangkan dan mendoakan para arwah dilaksanakan. Tidak selang lama, maka mangkatlah pula prabu Hayam Wuruk yang merana.

Setelah beliau diperabukan dan semua upacara keagamaan selesai, maka berundinglah kedua pamannya. Mereka menyalahkan Gajah Mada atas malapetaka ini. Maka mereka ingin menangkapnya dan membunuhnya. Kemudian bergegaslah mereka datang ke kepatihan. Saat itu patih Gajah Mada sadar bahwa waktunya telah tiba. Maka beliau mengenakan segala upakara (perlengkapan) upacara dan melakukan yoga samadi. Setelah itu beliau menghilang (moksa) tak terlihat menuju ketiadaan (niskala).

Maka raja Kahuripan dan raja Daha, yang mirip “Siwa dan Buddha” berpulang ke negara mereka karena Majapahit mengingatkan mereka akan peristiwa memilukan yang terjadi.

Secara analisis, Kidung Sunda harus dianggap sebagai karya sastra, dan bukan sebuah kronik sejarah yang akurat. Meskipun kemungkinan besar berasal dari Bali, tetapi tidak jelas apakah syair tsb. ditulis di Jawa atau di Bali.Kemudian nama penulis tidak diketahui dan masa penulisannyapun tidak diketahui secara pasti. Di dalam teks disebut-sebut tentang senjata api, ini menunjukkan kemungkinan bahwa Kidung Sunda baru ditulis paling tidak sekitar abad ke-16, saat orang nusantara baru mengenal mesiu, kurang lebih dua abad dari era Hayam Wuruk.

Lebih menarik lagi adalah bahwa dalam Kidung Sunda ternyata tidak disebutkan nama raja Sunda, ratu/permaisuri, dan putri raja. Diduga nama Maharaja Prabu Linggabuana dan nama putri Dyah Pitaloka Citraresmi sengaja diambil karena bertepatan pada tahun-tahun 1360an tersebut dia memang merupakan raja Sunda dan putrinya. (http://politikana.com/baca/2010/05/30/perang-bubat-sebuah-kebohongan-para-pemecah-belah-nusantara.html)

  • Tidak tertulis di Negarakertagama

Disini juga ada keanehan karena peristiwa bubat ini tidak tertulis dalam negarakertagama yang notabene ditulis oleh empu Prapanca sekitar tahun 1365 (satu tahun sepeninggal Gajah Mada). Adalah hampir tidak mungkin jika peristiwa besar sekaliber Perang Bubat dan belum lama terjadi tidak tercatat dalam kitab itu. Hanya disebutkan bahwa desa Bubat adalah suatu tempat yang memiliki lapangan yang luas, dan raja Hayam Wuruk pernah mengunjunginya untuk melihat pertunjukan seni dan hiburan.

Motif sebenarnya dari “Sejarah Perang Bubat”

Itulah yang menjadi sebuah pertanyaan besar,

Apakah benar perang tersebut pernah terjadi?

Sebuah pertanyaan yang mirip dengan statement presiden Iran Ahmaddinejad yang meragukan peristiwa Holocaust oleh Nazi kepada bangsa Yahudi..!!

Di bawah ini disajikan ringkasan dari Kidung Sunda. Ringkasan dibagi per pupuh.

[sunting] Pupuh I

Hayam Wuruk, raja Majapahit ingin mencari seorang permaisuri untuk dinikahi. Maka beliau mengirim utusan-utusan ke seluruh penjuru Nusantara untuk mencarikan seorang putri yang sesuai. Mereka membawa lukisan-lukisan kembali, namun tak ada yang menarik hatinya. Maka prabu Hayam Wuruk mendengar bahwa putri Sunda cantik dan beliau mengirim seorang juru lukis ke sana. Setelah ia kembali maka diserahkan lukisannya. Saat itu kebetulan dua orang paman prabu Hayam Wuruk, raja Kahuripan dan raja Daha berada di sana hendak menyatakan rasa keprihatinan mereka bahwa keponakan mereka belum menikah.

Maka Sri Baginda Hayam Wuruk tertarik dengan lukisan putri Sunda. Kemudian prabu Hayam Wuruk menyuruh Madhu, seorang mantri ke tanah Sunda untuk melamarnya.

Madhu tiba di tanah Sunda setelah berlayar selama enam hari kemudian menghadap raja Sunda. Sang raja senang, putrinya dipilih raja Majapahit yang ternama tersebut. Tetapi putri Sunda sendiri tidak banyak berkomentar.

Maka Madhu kembali ke Majapahit membawa surat balasan raja Sunda dan memberi tahu kedatangan mereka. Tak lama kemudian mereka bertolak disertai banyak sekali iringan. Ada dua ratus kapal kecil dan jumlah totalnya adalah 2.000 kapal, berikut kapal-kapal kecil.

Kapal jung. Ada kemungkinan rombongan orang Sunda menaiki kapal semacam ini.

Namun ketika mereka naik kapal, terlihatlah pratanda buruk. Kapal yang dinaiki Raja, Ratu dan Putri Sunda adalah sebuah “jung Tatar (Mongolia/Cina) seperti banyak dipakai semenjak perang Wijaya.” (bait 1. 43a.)

Sementara di Majapahit sendiri mereka sibuk mempersiapkan kedatangan para tamu. Maka sepuluh hari kemudian kepala desa Bubat datang melapor bahwa rombongan orang Sunda telah datang. Prabu Hayam Wuruk beserta kedua pamannya siap menyongsong mereka. Tetapi patih Gajah Mada tidak setuju. Ia berkata bahwa tidaklah seyogyanya seorang maharaja Majapahit menyongsong seorang raja berstatus raja vazal seperti Raja Sunda. Siapa tahu dia seorang musuh yang menyamar.

Maka prabu Hayam Wuruk tidak jadi pergi ke Bubat menuruti saran patih Gajah Mada. Para abdi dalem keraton dan para pejabat lainnya, terperanjat mendengar hal ini, namun mereka tidak berani melawan.

Sedangkan di Bubat sendiri, mereka sudah mendengar kabar burung tentang perkembangan terkini di Majapahit. Maka raja Sunda pun mengirimkan utusannya, patih Anepakěn untuk pergi ke Majapahit. Ia disertai tiga pejabat lainnya dan 300 serdadu. Mereka langsung datang ke rumah patih Gajah Mada. Di sana beliau menyatakan bahwa Raja Sunda akan bertolak pulang dan mengira prabu Hayam Wuruk ingkar janji. Mereka bertengkar hebat karena Gajah Mada menginginkan supaya orang-orang Sunda bersikap seperti layaknya vazal-vazal Nusantara Majapahit. Hampir saja terjadi pertempuran di kepatihan kalau tidak ditengahi oleh Smaranata, seorang pandita kerajaan. Maka berpulanglah utusan raja Sunda setelah diberi tahu bahwa keputusan terakhir raja Sunda akan disampaikan dalam tempo dua hari.

Sementara raja Sunda setelah mendengar kabar ini tidak bersedia berlaku seperti layaknya seorang vazal. Maka beliau berkata memberi tahukan keputusannya untuk gugur seperti seorang ksatria. Demi membela kehormatan, lebih baik gugur daripada hidup tetapi dihina orang Majapahit. Para bawahannya berseru mereka akan mengikutinya dan membelanya.

Kemudian raja Sunda menemui istri dan anaknya dan menyatakan niatnya dan menyuruh mereka pulang. Tetapi mereka menolak dan bersikeras ingin tetap menemani sang raja.

[sunting] Pupuh II (Durma)

Maka semua sudah siap siaga. Utusan dikirim ke perkemahan orang Sunda dengan membawa surat yang berisikan syarat-syarat Majapahit. Orang Sunda pun menolaknya dengan marah dan perang tidak dapat dihindarkan.

Tentara Majapahit terdiri dari prajurit-prajurit biasa di depan, kemudian para pejabat keraton, Gajah Mada dan akhirnya prabu Hayam Wuruk dan kedua pamannya.

Pertempuran dahsyat berkecamuk, pasukan Majapahit banyak yang gugur. Tetapi akhirnya hampir semua orang Sunda dibantai habisan-habisan oleh orang Majapahit. Anepakěn dikalahkan oleh Gajah Mada sedangkan raja Sunda ditewaskan oleh besannya sendiri, raja Kahuripan dan Daha. Pitar adalah satu-satunya perwira Sunda yang masih hidup karena pura-pura mati di antara mayat-mayat serdadu Sunda. Kemudian ia lolos dan melaporkan keadaan kepada ratu dan putri Sunda. Mereka bersedih hati dan kemudian bunuh diri. Semua istri para perwira Sunda pergi ke medan perang dan melakukan bunuh diri massal di atas jenazah-jenazah suami mereka.

[sunting] Pupuh III (Sinom)

Prabu Hayam Wuruk merasa cemas setelah menyaksikan peperangan ini. Ia kemudian menuju ke pesanggaran putri Sunda. Tetapi putri Sunda sudah tewas. Maka prabu Hayam Wurukpun meratapinya ingin dipersatukan dengan wanita idamannya ini.

Setelah itu, upacara untuk menyembahyangkan dan mendoakan para arwah dilaksanakan. Tidak selang lama, maka mangkatlah pula prabu Hayam Wuruk yang merana.

Setelah beliau diperabukan dan semua upacara keagamaan selesai, maka berundinglah kedua pamannya. Mereka menyalahkan Gajah Mada atas malapetaka ini. Maka mereka ingin menangkapnya dan membunuhnya. Kemudian bergegaslah mereka datang ke kepatihan. Saat itu patih Gajah Mada sadar bahwa waktunya telah tiba. Maka beliau mengenakan segala upakara (perlengkapan) upacara dan melakukan yoga samadi. Setelah itu beliau menghilang (moksa) tak terlihat menuju ketiadaan (niskala).

Maka raja Kahuripan dan raja Daha, yang mirip “Siwa dan Buddha” berpulang ke negara mereka karena Majapahit mengingatkan mereka akan peristiwa memilukan yang terjadi.

Mafia Hukum Indonesia


Sangat menarik berbicara tentang mafia hukum di Indonesia. Mulai dari kasus cicak versus buaya yang menyeret bibit chandra, Anggodo – Anggoro, Antashari Azhar, dan dulu sempat ramai Jaksa Uri dan Artalyta, Dan yang sekarang lagi ramai tentang Gayus Tambunan seakan semakin memperlihatkan kita bagaimana wajah supremasi hukum kita, “Membela yang Bayar”

Sebuah ironi memang, saat mendeklarisakan diri sebagai negara hukum tapi supremasi hukum yang ada sangatlah berbeda dengan apa yang dideklarasikan. Mungkin perkataan kita sering tidak sesuai dengan tindakan kita. Semoga hal tersebut tidak menjadi budaya. Sekarang pertanyaannya apa yang harus kita perbuat?

Sebagai rakyat kecil posisi kita saat ini adalah penonton, penonton dari sandiwara besar negeri ini. Kita baru bisa menebak-nebak bagaimana akhir dari sandiwara ini. Apakah sad atau happy ending. Namun bagai sebagaian orang endingnya tidak terlalu sulit ditebak. Mungkin gara-gara kebanyakan nonton sinetron di televisi yang ending sangat mudah di tebak. Begitu pula dengan pertunjukan sandiwara di Indonesia ini.

Lantas, sebagai penonton kita hanya bisa berkomentar mulai dari komentar-komentar di warung kopi, pangkalan ojek, pasar dan yang sedikit lebih keren ya di blog seperti saya dan mungkin beberapa kawan yang lain..

Maukah kita akan menjadi penonton sampai sandiwara ini berakhir? Hanya menonton dan berkomentar?

Asrama Bumi Ganesha ITB (ABG)


Bumi Ganesha adalah asrama mahasiswa ITB yang berbeda dengan asrama-asrama ITB lainya. Asrama yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa ini berkapasitas sekitar 90-100 orang penghuni. Bumi Ganesha merupakan bentuk hibah Mentri Pemuda dan Olahraga saat itu Abdul Ghofur kepada ITB pada tahun 1980an. Oleh ITB asrama ini kemudian dilimpahkan kepada Koperasi Keluarga Besar (KKB) ITB dalam pengelolaannya. Pada saat itu mahasiswa dan pegawai ITB tergabung dalam satu koperasi yang saat ini terpecah menjadi KOKESMA (Mahasiswa) dan KKP (Pegawai ITB). Oleh KKB ITB asrama Bumi Ganesha diperuntukan kepada mahasiswa dimana pengelolaannya tetap dibawah control KKB ITB.

Tujuh tahun pengelolaan Asrama Bumi Ganesha oleh KKB ITB ternyata terjadi banyak penyelewengan yang dilakukan oleh pihak KKB ITB terutama kasus korupsi dana pengelolaan. Pada puncaknya di tahun 1987 pasokan air di asrama tidak berjalan. Setelah diusut ternyata ada kecurangan yang dilakukan oleh karyawan-karyawan KKB ITB yang mengelola asrama ini dalam masalah anggaran pengelolaan. Atas dasar hal tersebut mahasiswa penghuni Asrama Bumi Ganesha kemudian melakukan aksi protes kepada ITB dan meminta pengelolaan asrama dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa. Atas desakan para mahasiswa dan pihak ekskutif ITB yang juga mengetahui buruknya system di KKB akhirnya membiarkan asrama ini dikelola secara mandiri oleh mahasiswa yang tinggal di asrama.

Sejak itulah pengelolalan Asrama Bumi Ganesha dipegang oleh Keluarga Asrama Mahasiswa (KAM BG-ITB) hingga saat ini. KAM BG-ITB adalah organisasi kemahasiswaan yang ada di asrama sejak 1982 dimana pada tahun 1987 memiliki kekuasaan penuh untuk mengelola secara mandiri Asrama Bumi Ganesha. Karyawan KKB yang ada di asrama pada tahun itu ditawarkan dua pilihan yaitu tetap di asrama sebagai pegawai yang akan ditanggung oleh KAM BG-ITB atau kembali ke KKB ITB. Semua karyawan memutuskan untuk tetap menjadi pegawai di asrama dan dibawah kebijakan KAM BG-ITB. Hal ini terus berlangsung hingga saat ini.

Asrama Bumi Ganesha adalah asrama mandiri yang dikelola oleh KAM BG-ITB. Dalam pengelolaanya dilakukan berdasarkan prinsip kekeluargaan yang didasari oleh transparasi dan akuntabilitas. Oleh karenanya dalam keberjalananya APBA (Anggaran Penerimaan dan Belanja Asrama) merupakan hal awal dan terpenting dalam menyusun keberjalanan asrama dalam kurun waktu satu tahun kepengurusan. Diibaratkan dengan oraganisasi yang ada di lingkungan kampus ITB maka sistem organisasi KAM BG-ITB setara dengan KM ITB dan pengelolaan keuangannya setara KOKESMA ITB. Sehingga tidaklah mengherankan jika di setiap angkatan di Bumi Ganesha ini banyak yang aktif pula di kemahasiswaan ITB semisal Kahim, Ketua Unit maupun calon-calon Presiden KM ITB.

Saat ini KAM BG-ITB telah memasuki kepengurusan ke-28 (2010) dan bangunan asrama ini sudah semakin tua. Namun semangat untuk membangun asrama yang mandiri dengan prinsip kekeluargaan berdasar transparasi dan akuntabilitas akan tetap akan selalu ada walau bangunan asrama ini sudah tidak ada lagi.

ENFP (Extraversion, iNtuition, Feeling, Perception)


Dari hasil tes ternyata urang :

You are warmly enthusiastic and imaginative. You see life as full of possibilities. You make connections between events and information very quickly, and confidently proceed based on the patterns you see. You want a lot of affirmation from others, and readily give appreciation and support. You are spontaneous and flexible, and often rely on your ability to improvise and verbal fluency. Famous people with your same ENFP personality include: Mark Twain, Charles Dickens, Andy Kaufman, Bill Cosby, Robin Williams, Sandra Bullock, and Robert Downey Jr.