Studi Banding Kebijakan BBM “Iran”


Keinginan ini berawal dari sodoran link seorang teman tentang pernyataan wamen ESDM yang notabene juga salah satu dosen saya di ITB tentang harga BBM RI yang lebih murah daripada Iran yang jelas-jelas cadangan Minyak kita dibandingan negara itu sangat jauh lebih rendah namun mengapa harus memaksakan harga BBM kita bisa lebih murah dari Republik Islam pimpinan Ahmadinejad itu.

Berikut link beritanya :Wamen.Kebijakan.BBM.Murah.Tidak.Tepat.untuk.Indonesia

Image

Berita diatas membuat saya penasaran, apakah benar harga BBM di Iran memang lebih mahal?. Terus bagaimana kebijakan BBM mereka?, kok masyarakat Iran tidak ada yang protes dengan kebijakan pemerintah mereka? Akhirnya saya putuskan untuk Studi Banding ke Iran untuk mengetahui sedikit tentang kebijakan BBM mereka….!!!

Jangan dibayangkan studi banding yang saya lakukan dengan pergi ke Iran terus menghabiskan banyak duit apalagi pakai duit negara seperti para anggota dewan yang terhormat itu, (padahal sebenarnya pengen juga traveling ke Iran…heuheuheu) Ok kembali ke topik, jadi studi banding yang saya lakukan cukup bermodalkan komputer dengan koneksi internet dan aplikasi Yahoo Messanger yang sudah terinstal di komputer. Persiapan sudah cukup, segera nyalakan YM dan mencari teman yang sedang online di YM yang tentu saja warga Iran, kan studi bandingnya ke Iran, akhirnya saya mendapati seorang kawan Iran saya sedang online. Dia adalah seorang warga biasa kelas menengah yang berkecimpung di dunia traveling. Saya mengenalnya dari Hospitality Club yaitu club para traveler dan backpacker seluruh dunia atau lebih gampangnya disebut facebooknya para backpacker/traveler.

Setelah tanya sana-sini tentang kebijakan BBM disana (Iran) berikut ringkasan pengetahuan baru yang saya dapatkan dari hasil studi banding ini :

Harga Eceran BBM (gasoline)

Di Iran dalam kebijakan BBMnya tiap-tiap warga negara mendapatkan hak konsumsi BBM sebanyak 60 liter/bulan dengan harga sebesar 20 US$ atau kalau dirupiahkan sama dengan Rp 2.999 per liter dengan kurs 1 US$ sama dengan Rp 9.000 (untuk perhitungan selanjutnya juga menggunakan kurs ini). Tentu harga ini lebih murah daripada harga BBM di Indonesia yaitu Rp 4.500 per liter. Lantas bagaimana dengan pernyataan bapak wamen yang menyatakan bahwa harga BBM di Iran lebih mahal?. Ternyata tidak sepenuhnya salah, karena jika seseorang melebihi batas hak konsumsi normalnya yaitu 60 liter/bulan maka harga ecerannya naik menjadi 60 UScent per liter atau setara dengan Rp 5.400 per liternya. Nah harga inilah yang ada di pernyataan pak wamen ESDM (ada perbedaan harga mungkin disebabkan perbedaan kurs mata uang yang saya gunakan, tapi tidak signifikan).

Beginilah akibatnya jika seseorang hanya mencomot sebagian dari suatu informasi lengkap, akan terjadi distorsi informasi yang akan semakin bertambah seiring semakin jauh informasi itu tersebar. Contoh sederhananya bisa kita lihat di kuis-kuis, orang pertama menggambar sapi misalnya, terus ditunjukan orang kedua, ketiga dan seterusnya. Semakin banyak orang yang dibelakangnya semakin blur informasi itu, awalnya gambar sapi bisa jadi di orang terakhir berubah jadi gambar babi. Begitulah yang akan terjadi jika informasi hanya terserap sepotong-sepotong. Maka tulisan ini termasuk konfirmasi saya terhadap pernyataan pak wamen ESDM, bahwa sesungguhnya dia cuma menyerap setengah informasi saja. Atau memang sebenarnya dia tahu informasi lengkapnya namun hanya membagi setengah informasinya untuk mendukung kebijakannya? hanya dia dan Allah yang tahu.

Bagaimana mengetahui seseorang telah melibihi batas 60 liter/bulan?

itu juga yang muncul di pikiran saya. Ternyata mereka punya kartu elektronik mirip kartu kredit/debit yang dinamakan “car electronic rationing card” dimana setiap mau beli BBM maka kartu itu harus dibawa. Jadi dari kartu itu bisa dideteksi konsumsi BBM yang sudah dia pakai apakah sudah melebihi batas atau belum. Kartu ini mirip kartu atm yang mempunyai password khusus yang hanya bisa digunakan oleh pemiliknya, jadinya aman. Dan juga kalau di lihat di Indonesia kebijakan menggunakan kartu semacam ini tidaklah sulit, sekarang Indomaret saja sudah ada kartunya.

Kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Dan ternyata di Iran ada juga kebijakan BLT atau pemberian bantuan langsung tunai ini. berbeda dengan Indonesia dimana hanya orang miskin yang mendapatkan BLT ini, di Iran semua orang baik yang miskin maupun yang kaya dapat subsidi yaitu besarnya 40 US$ per bulan atau sekitar Rp 360.000 per bulan dan ini yang mereka namakan subsidi. Namun sekarang subsidi itu sudah dinaikan menjadi 65 US$ atau setara dengan Rp 585.000 per bulan, kenaikan ini dikarenakan pemerintah akan segera menaikan harga BBM diluar batas normal pemakaian perbulan yang 60 liter itu. Kenaikannya dari yang semula 60 UScent per liter menjadi 80 UScent atau setara dengan Rp 7.200 per liter.

Jadi untuk orang kaya mereka menggunakan uang subsidi ini untuk membeli BBM, sedang orang miskin yang pemakiannya tidak sebanyak orang kaya dapat menyisakan uang pemberian pemerintah ini untuk kebutuhan hidup yang lain selain untuk membeli BBM. Jadi sepertinya cukup adil.

Demikian hasil studi banding saya tentang kebijakan BBM di Iran dengan sudut pandang masyarakat pemakai BBMnya. Adapun untuk kebijakannya, pembagian pos-pos di anggaran pemerintah dan lain hal yang berhubungan dengan kebikan undang-undang itu bagian anggota DPR yang studi Banding. Kecuali suatu saat nanti saya punya teman seorang anggota parlemen atau jajaran eksekutif maka bisa saja saya juga bisa melakukan studi banding layaknya para anggota dewan itu.(SHM)

Pro-Kontra Kenaikan BBM (Pandangan Pribadi)


Hari ini, Kamis, 29 Maret 2012 besok adalah hari penentuan BBM bakal naik ataupun tidak tergantung pada hasil sidang paripurna. Dalam tulisan ini saya mencoba mengeluarkan uneg-uneg saya mengenai kebijakan BBM yang sungguh menyita waktu di akhir bulan Maret ini. Tulisan ini dimulai dari paparan masalah dan sebuah solusi pribadi yang belum tentu juga solusi terbaik, tapi setidaknya daripada hanya protes tapi tidak tahu harus bagaimana.

Alasan Pemerintah Menaikkan BBM

  • Defisit Anggaran di APBN

Pada APBN 2012, defisit anggaran kita mencapai Rp124 trilyun. Berdasarkan keterangan pemerintah, jika kebijakan kenaikan harga BBM tidak dieksekusi, defisit APBN dapat bertambah Rp175,9 triliun dan menjadi 3,6 persen dari PDB. Sedang batas defisit menurut undang-undang adalah 2,5% jadi mau tidak mau harus ada realokasi anggaran (APBN-P) dan pos yang diincar untuk menutup defisit ini adalah pos subsidi BBM. Adapun alasannya kenapa pos subsidi ini menjadi prioritas dijelaskan lebih rinci di bawah.

  • Pengguna BBM Mayoritas kalangan menengah ke-atas

Data ini berasal dari pemerintah, tepatnya dari kementrian ESDM. Untuk perhitungan detailnya saya tidak tahu namun kesimpulannya disajikan dalam gambar di bawah ini yang saya sadur dari blog Mas Narsip, senior saya di SMA 1 Tuban. Dari gambar tersebut jelas pengguna terbanyak adalah mobil pribadi disusul motor, pertanyaannya apakah semua orang yang mempunyai mobil pribadi merupakan golongan menengah ke atas? Apa klasifikasinya?. Oke, anggaplah semua pemilik mobil pribadi golongan menengah jadi alasan pemerintah ini dapat diterima soalnya saya aja di rumah baru ada motor, beli mobil aja belum kepikiran.

Image

Gambar diambil dari (http://www.sunarsip.com/index.php?option=com_content&view=article&id=151%3Akontroversi-harga-bbm&catid=39%3Afiskal-dan-apbn&Itemid=131)

  • Subsidi BBM lebih baik dimasukkan ke pos anggaran lain seperti pendidikan, kesehatam, dll

Jika dibandingin dengan anggaran subsidi memang anggaran untuk pos kesehatan, pendidikan masih lebih kecil. Pada APBN 2012, anggaran “subsidi” BBM sebesar Rp123,6 trilyun. Sebagai perbandingan, anggaran kemiskinan, kesehatan, dan pertanian masing-masing hanya Rp99, 2 trilyun, Rp48 trilyun, dan Rp53,9 trilyun. Alasan ini dapat diterima namun dengan syarat yaitu apabila BBM dinaikkan harus tetap dipantau perkembangan nilai pos anggaran ini jangan sampai subsidi BBM ini malah banyak masuk ke pos yang menurut saya prioritasnya dibawah pos diatas seperti belanja pegawai, belanja barang dan sebagainya.

Alasan BBM Tidak Pantas Naik

Salah satu tokoh yang menjadi rujukan pemikiran saya adalah Bp Kwik Kian Gie, beliau memaparkan alasan kenapa BBM tidak pantas naik, selain itu beberapa pemikiran dari saya pribadi juga.

  • Pengertian keliru tentang subsidi

Menurut Bp Kwik Kian Gie memang terjadi kekeliuran dalam pemahaman subsidi. Secara awam subsidi dipahami jika harga minyak mentah sekarang $ 105 – 110 / barrel setara dengan Rp 6.500 premium dan harga premium di SPBU seharga Rp 4.500 maka dipahami bahwa minyak disubsidi sebesar Rp 2.500 Kalau menurut beliau perhitungan subsidi tidak sesederhana itu karena perhitungan seperti itu seakan mem-brain wash bahwa jika harga premium tidak sesuai dengan harga pasar internasional kita mengalami kerugian. Menurut dia lagi sebenarnya dari Minyak pemerintah malah mendapatkan surplus dari hasil perhitungan di APBN. Berikut gambaran singkat perhitungan beliau :

Image

Image

Gambar diambil dari (http://kwikkiangie.com/v1/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm/)

Dari ulasan gambar diatas bahwa sebenarnya pemerintah masih mempunyai surplus dari proses jual beli migas ini. Namun yang perlu digaris bawahi surplus ini juga tidak hilang sebagaimana di sangsikan oleh orang banyak. Namun masuk ke pos pendapatan Migas adapun pengeluarannya tentu menyebar di berbagai pos pengeluaran di APBN. Jadi ketika ada yang bilang bahwa kita merugi dengan produksi migas kita itu salah besar karena buktinya kita masih punya surplus walaupun sudah dikurangi subsidi energi/bbm.

Kesalahan umum interpretasi yang dilakukan masyarakat dalam memahami pandangan Bp KKG ini adalah mendirikan masalah Migas menjadi satu entitas tersendiri. Padahal itu tidak bisa karena tentu saja berpengaruh pada APBN keseluruhan. Namun tetap bahwa Industri migas kita ini masih menguntungkan seandainya pun subsidi energi diambilkan dari keuntungan migas pemerintah masih surplus Rp 92T

  • Dampak Langsung ke Masyarakat

Ini yang memancing demonstrasi besar-besaran kalangan buruh dan mahasiswa. Logikanya sederhana jika BBM naik maka secara otomatis kebutuhan bahan sehari-hari juga naik dan apakah upah/gaji mereka ikut naik? Mungkin bagi golongan pedagang/pengusaha kenaikan BBM bisa mereka sesuaikan dengan kenaikan barang dagangan mereka namun bagaimana dengan buruh, mereka yang upah/gajinya tetap per bulan, tentu suatu pukulan berat bagi perekonomian mereka dan ini akan berimbas menurunnya daya beli yang pada akhirnya mungkin kalangan pengusaha juga akan terkena dampaknya walaupun tidak secara langsung seperti yang dialami para buruh. Jadi wajar jika yang banyak berdemo menentang kenaikan BBM ini adalah buruh dengan upah rata-rata UMR/UMK.

Dan ada satu hal yang menarik, banyak melalui socmed-socmed atau komen-komen yang menolak dan tidak suka demonstrasi, saya kira mereka ini sudah merupakan golongan menengah ke atas. Seperti kita tahu pertumbuhan kelas mengah ini lumayan tinggi di Indonesia. Jadi wajar bagi mereka jika BBM naik Rp 6.000 mungkin masih tertutup sama pendapatan mereka. Dan saya yakin suara rakyat kecil yang tidak pernah facebookan, twiteeran ataupun baca media online sebenarnya tidak menginginkan kenaikan BBM karena untuk sekarang saja sudah susah apalagi kalau BBM naik?

  • Kepentingan Asing

Sebagaimana kita tahu sekarang perusahaan asing seperti Shell, Petronas dan Total sudah mulai masuk ke industri hilir melalui SPBU-SPBU mereka. Sebagai perusahaan tentu jelas tujuannya yaitu mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Nah keberadaan SPBU Pertamina dengan harga yang jauh lebih murah tentu harus segera dilenyapkan (pemikiran kapitalis) dan sayangnya pemerintah sudah terjebak dalam konspirasi global kapitalisme ini.

Jeratan-jeratan kapitalis telah melahirkan Undang-undang yang merugikan rakyat Indonesia seperti : UU nomor 22 tahun 2001 tentang Migas ““Harga bahan bakar minyak dan gas bumi diserahkan pada persaingan usaha yang sehat dan wajar ” yang sudah dibatalkan oleh MK namun muncul PP sebagai intrik penyelesaian Peraturan Pemerintah nomor 36 Tahun 2004. Pasal 72 ayat (1) berbunyi : “Harga bahan bakar minyak dan gas bumi, kecuali gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil, diserahkan pada persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan.”. Lha minyak punya-punya kita kenapa dijual ke bangsa sendiri dengan harga internasional. Bolehlah kalau dijual ke luar (ekspor) pakai harga internasional. tapi kalau dikonsumsi sendiri?

Menurut hitungan Pak Kwik Kian Gie bahwa biaya produksi minyak kita itu Rp 596/liter artinya dengan harga jual premium yang sekarang saja Rp 4.500 pemerintah sudah untung Rp 3.904 terhadap rakyat. Masak pemikirannya sama dengan perusahaan (Shell, Total, dll). Mereka memang pantas mencari keuntungan karena perusahaan, jika begini mengapa Indonesia tidak berubah jadi perusahaan saja dibandingkan menjadi sebuah negara?

Solusi

1. BBM Tidak Perlu dinaikkan dan yang dilakukan adalah :

  • Efisiensi Anggaran 

Jika masalah utamanya adalah defisit anggaran maka penyelesainnya ada dua macam yaitu : mengurangi pos pengeluaran atau menambah pos pendapatan (logika ekonomi sederhana). Yang jadi masalah kan defisit anggaran ini menjadikan pos pengeluaran subsidi energi/bbm yang prioritas akan dikurangi walaupun mungkin ada juga pos-pos lain yang dilakukan pengurangan walaupun tak sesignifikan pos subsidi BBM ini.

Kurangi Pos Pengeluaran Belanja Pegawai dan Belanja Barang

Kalau melihat dari kacamata orang awam seperti saya sebenarnya ada beberapa pos belanja pegawai dan barang yang bisa dihemat semisal pembelian pesawat kleprisidenan, pembangunan gedung DPR/MPR, dan sebagainya itu. Itu aja yang sekilas saya lihat beritanya di TV dan saya yakin jika mau menelaah lebih jauh pos-pos semacam ini banyak di belanja pegawai,belanja barang, dll

Tambah Pos Pendapatan dari Sektor Migas dan Pertambangan

Kedua yaitu meningkatkan pos pendapatan, kembali dari kacamata saya yang awam. Dengan harga minyak yang kian naik harusnya membuat kita senang lantaran kita masih punya cadangan di cepu, natuna, dll. Di cepu misalnya, saya melihat dengan kepala mata sendiri bahwa rakyat masih bisa mengambil minyak secara langsung (pertambangan rakyat) tentu cadangan disini cukup besar belum lagi di daerah lain. Kuncinya adalah di maslah ilmu dan technology. Tentu beberapa mungkin ada yang mengenal EOR (Enhanced Oil Recovery) dan bermacam technology lifting minyak, namun mengapa produksi minyak kita terus menurun? Masalahnya bukan pada cadangan minyaknya tapi seberapa pintar kita merekayasa teknologi untuk kepentingan produksi minyak ini. Teringat kata Prof Joko Santoso, Mantan rektor ITB yang pernah ngajar saya, bahwa “Minyak itu letaknya bukan di Bumi, tapi di dalam otak kalian”. Memang benar, intinya mampukah kita meningkatkan produksi minyak untuk menambah pos pendapatan di APBN?

Belum lagi dengan pertambangan, Freeport, Newmount, dll. Saya kira jika kita berani untuk membenahi kebijakan pertambangan kita tentu pos pendapatan di APBN bakal naik dan lebih dari cukup untuk menutup defisit anggaran di APBN.

Lantas masihkah pantas BBM dinaikan?

2. Dinaikan dengan syarat

Ini pilihan pahit dan terakhir, namun menurut saya pribadi berdasar alasan-alasan yang dikemukakan pemerintah terkait alasan kenaikan BBM yaitu :

  • Defisit Anggaran di APBN
  • Pengguna BBM Mayoritas kalangan menengah ke-atas
  • Subsidi BBM lebih baik dimasukkan ke pos anggaran lain seperti pendidikan, kesehatam, dll

Maka seharusnya subsidi BBM dicabut hanya untuk kalangan menengah atas saja. Caranya? Jika yang dianggap kalangan menengah ke atas adalah mereka yang memiliki mobil pribadi maka cabutlah subsidi BBM bagi mereka. Biarkan transportasi umum dan motor tetap mendapatkan BBM bersubsidi Rp 4.500. Bagaimana jika pengendara motor juga ada yang golongan menengah ke atas? Batasi dengan pajak dan aturan lainnya. Itu masalah teknis. Inti kebijakannya adalah “CABUT SUBSIDI BAGI GOLONGAN MENENGAH KE ATAS SAJA”.  Jangan dipukul rata semua subsidi dicabut termasuk ke golongan rakyat menengah ke bawah. Saya kira ini win-win solution. Sayangnya saya hanyalah rakyat biasa bukan bagian dari pengambil kebijakan.

3. Dinaikan Sesuka Hati Sama Pemerintah

Kalau ini yang terjadi, jangan bersedih hati. Saya tahu orang Indonesia itu orang yang kesehariannya menderita, ditambah penderitaan kenaikan BBM juga nggak masalah. Itu masalah kecil, cuman BBM saja  koq repot 350 tahun dibawah penderitaan bangsa asing saja masih sehat-sehat seperti gini, apalagi masalah kecil naiknya BBM saja.

Ini tandanya Allah itu bener-bener menguji Rakyat Indonesia. Orang Indonesia ini kok hebat-hebat, diuji bencana bertubi-tubi tidak mempan, diuji  hukum yang semrawut tidak mempan, apalagi sekedar diuji kenaikan BBM. Malaikat pun bertanya-tanya, Emangnya setinggi apa sih tingkat kemampuan orang Indonesia ini menghadapi ujian?

Sudah jelas firman Allah bahwa Ujian yang diberikan kepada makhluk Allah itu tidak akan meleihi batas kemampuannya. Jadi tenang saja, kenaikan BBM ini saya yakin masih berada di zona kemampuan Rakyat Indonesia dalam menghadapinya.

Mau sampai Indonesia hancur berkeping-keping juga gak masalah, lha sekarang saja nggak ada bedanya ada negara Indonesia apa tidak. Hukum tetap berpihak kepada yang punya duit. -SufiHamdanM-

Referensi :

http://kwikkiangie.com/v1/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm/

http://www.sunarsip.com/index.php?option=com_content&view=article&id=151%3Akontroversi-harga-bbm&catid=39%3Afiskal-dan-apbn&Itemid=131

Dan berbagai informasi di media-media lainnya yang telah manunggal dengan jalan pikiran saya.

ITB di Demo “Mahasiswa mendemo Mahasiswa”


Siang tadi pas habis jenguk bokap temen yang sakit di RS baliknya menuju ke ITB kok macet gini yaaa, ternyata setelah melihat update dari twitter dan socmed lainnya ternyata lagi ada yang mendemo kampus ITB.

Yang ngedemo ini katanya sih mahasiswa se-Bandung, tapi apa iya se-Bandung? coba itu mahasiswa universitas STMIK Bandung atau Sekolah Tinggi Seni Indonesia ada nggak? heuheuheu. Sebenarnya ini bukan kali pertamanya kampus ITB di demo, pas dulu saya masih mahasiswa pernah juga terjadi demo, yaitu oleh mahasiswa-mahasiswa papua yang enggak terima hinaan seorang Bobotoh Persib yang notabene mahasiswa ITB pada persipura yang rasis pada status facebooknya.

Kembali ke demo tadi siang, jadi demonya itu tentang ketidaksolidaritasan mahasiswa ITB atas kejadian bakar diri Sondang di depan Istana Negara.Mungkin mereka sudah capek mendemo Pemerintah dan tidak digubris jadi mendemolah sesama Mahasiswa, semoga bukan sekedar cari sensasi. Dan di demo ini mahasiswa ITB dihadiahi cangcut (celana dalam) warna pink dan pembalut wanita sebagai lambang kepengecutan. Pengecut apa enggak mahasiswa ITB sekarang ya hanya Gusti Allah yang tahu tapi hadiah yang diberikan itu lhoo gue nggak setuju sama sekali. Sepakat ama temen gue Mayang kenapa harus diberi hadiah CD wanita dan pembalut? apakah kepngecutan itu dilambangkan oleh hal-hal yang berbau wanita? Picik kali itu yang punya ide ngasih hadiahnya barang tersebut. Masih bagusan boneka beruang yang di pohon depan ITB itu lebih cocok untuk melambangkan kepengecutan.

Banyak orang yang bertanya emang dengan demonstrasi kamu bisa merubah keadaan? hmmm, susah ini ngejawabnya. Saya pribadi sepakat dengan demonstrasi. Kalau saya sih entah itu bisa merubah atau enggak yang penting saya sedang menikmati masa-masa muda saya dan saya punya sesuatu untuk diperjuangkan itulah yang dipikiran saya pas lagi ikut demo. Kayaknya kurang aja rasanya sebagai mahasiswa nggak pernah ikut demo sama rasanya pas masih kecil tapi nggak pernah nyuri Mangga atau pas di pesantren nggak pernah curi-curi untuk merokok.

Sudah fitrahnya bahwa anak muda itu berpikiran pendek dan lebih cepat bertindak daripada berfikir begitu juga orang tua lebih banyak berfikir mempertimbangkan sesuatu dulu baru bertindak. Tapi yang aneh akhir-akhir yang saya perhatikan banyak pemuda yang lebih suka dibilang dewasa. Kalau saya mah ogah, belum saatnya saya menjadi dewasa, saat ini masih anak muda dong yaa..

Jadi sesuai fitrah aja banyak bertindak sedikit berfikir, begitu pula dengan demonstrasi. Ikut aja dulu entah itu merubah keadaan atau enggak ya liat nanti, anak muda gitu lho. Saya nggak bisa membayangkan jika nggak ada pemuda seperti Chaerul Saleh, Sukarni saat menjelang kemerdekaan Indonesia. Mereka tanpa banyak pikir langsung aja menculik Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memplokamirkan kemerdekaan, jika saja sepenuhnya diserahkan ke orang tua. Bung Karno aja masih mikir-mikir untuk memproklamirkan kemerdekaan ya sesuai fitrahnya sih Soekarno waktu itu kan sudah dewasa. Semua perubahan besar itu dilakukan anak muda, entah itu perubahan ke arah yang lebih baik atau lebih buruk yang penting berubah. Kelanjutan perubahan mah urusan nanti.

Jadi tinggal pilih aja apakah sudah cukup menjadi anak muda? Atau malah belum pernah merasakan menjadi enaknya sebagai anak muda? Mari kita nikmati masa muda yang tinggal dikit lagi ini (Buat diri sendiri) sebelum beranjak ke fase selanjutnya Dewasa.

Lantas bagaimana dengan demo akhir-akhir ini, saya bilang sama sekali nggak ada kreatif-kreatifnya. Hanya meniru demo-demo ala Barat, bakar diri itu kan orang-orang arab sono. Orang Indonesia harus jauh lebih kreatif dong dan berdemonstrasilah dengan cara yang Indonesia Banget.

Ada cerita menarik lain tentang demonstrasi pada masa Majapahit dulu, sebagaimana kita tahu orang Nusantara itu terkenal dengan kreativitasnya dan pandai dalam melakukan pasemon yaitu perumpamaan yang menyindir realita. Kita pasti semua tahu Reog Ponorogo kan yaa? pastilah siapa gitu yang nggak tahu kesenian ini apalagi setelah rame klaim-klaiman ama Malaysia itu.

Reog ponorogo itu sebenarnya sebuah bentuk aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat Majapahit terhadap rajanya. Kalau di cerita-cerita buku sekolahan diceritakan bahwa ada seorang putri kerajaan yang mengajukan syarat untuk bisa memperistrinya dan pemenangnya adalah orang yang bisa menciptakan suatu pertunjukan baru yang belum pernah ada sebelumnya, begitulah cerita singkatnya

Tapi kalau kita pandai membaca perlambang ternyata kesenian Reog itu merupakan suatu bentuk demonstrasi Rakyat pada masa pemerintahan Raja Majapahit Bhre Kertabumi. Jadi pada saat itu Raja Majapahit ini mempunyai istri dari negeri Campa (Sekitar Thailand) dan dari realitas yang ada sang Raja Majapahit ini dikendalikan istrinya jadi sang raja ini dianggap tidak berwibawa dan terkenal korup.

Bermula dari situ seorang bernama Ki Ageng Kutu memimpin aksi pemberontakan, dan untuk menarik massa dipakailah Reog sebagai bentuk Demonstrasi yaitu sebuah Dadak Merak (Barongan) sebagai simbol utamanya pada barongan ini terdapat macan yang diatasnya burung merak. Macan merupakan perlambang dari Raja majapahit Bhre Kertabumi dan Merak diatas kepala macan itu sebagai perlambang istrinya yang lebih banyak mengendalikannya.Adapula tokoh warok sebagai perlambang para kaum yang berilmu dan mereka inilah yang memimpin pemberontakan pada Majapahit namun pemberontakan ini dapat digagalkan, tapi kesenian Reognya tetap dibiarkan hidup.

Kembali ke masa kini, bagaimana mahasiswa, buruh, rakyat berdemo? turun ke jalan, bakar ban, blokade jalan, aksi teatrikal (lumayan lah) dan pernah juga mau bikin pasemon pada SBY dengan membawa kerbau dan menurut saya mereka yang membawa kerbau sebagai perlambang SBY tidak tepat sasaran sekali dan nggak sesuai dengan filosofi Nusantara. Di tulisan lain pernah saya jabarkan tentang pengandaian SBY sebagai kerbau ini.

Jadi kesimpulannya apa? Demonstrasi sih asyik-asyik aja dan perlu itu. Bikinlah demonstrasi yang Indonesia banget gitu lho, jangan itu kamu tiru-tiru demonstrasi ala arab yang membakar diri di tengah pasar atau di depan istana negara. Demonstrasi ala Barat itu kurang kreativitas sama sekali, monoton…Jadi saatnya kembali ke budaya timur budaya Nusantara

Andai Kita Dikerbaukan..!!


Masih ingatkah saat ramai-rami orang demo dan membawa kerbau sebagai simbol presiden kita? Lantas simbolisasi itu dijawab dengan curhatan dan rasa prihatin serta uring-uringan ketika dia diandaikan sebagai seorang Kerbau. Ini membuktikan bahwa sosok presiden kita ini tidak mengerti Indonesia sama sekali.

Siapa bilang kerbau itu binatang bodoh? sebagai masyarakat agraris kerbau tentu menjadi binatang yang bermanfaat untuk pertanian misalnya. Tahukah kita bahwa kerbau ini termasuk binatang yang paling lurus dalam membajak sawah beda dengan sapi yang masih sedikit bengkok-bengkok. Kerbau juga mempunyai tenaga lebih besar dari sapi dan lebih disiplin.

Kerbau juga tidak pernah tebar pesona atau jaim, dia tidak pernah malu untuk menunjukan lumpur di tubuhnya karena memang hobinya berkubang. Kerbau ini termasuk hewan yang teratur, dia selalu lewat jalan sama yang dilaluinya saban hari. Buang kotorannya juga tidak di sembarang tempat tapi di tempat kebiasaan dia.

Apakah presiden Indonesia itu tidak pernah membaca sejarah, tidakkah dia kenal sama perwira-perwira Singosari seperti Kebo Anabrang pemimpin ekspedisi Pamalayu yang terkenal itu. Sekali lagi Kebo (Kerbau) bukan Lebah. Ada juga Kebo Ijo juga Kebo Mercucat di alas purwo, saking saktinya raja Blambangan itu cukup meresahkan Majapahit.

Kerbau juga merupakan binatang yang dikeramatkan oleh Keraton Kasunanan Surakarta sejak abad 17. Bukan Kuda, Sapi atau Kambing. Kerbaulah yang terbukti bisa menjaga kehormatan pusaka Kyai Slamet sampai Kerbau tersebut secara turun temurun dinamai Kyai Slamet dan diarak setiap Satu Suro.

Sebagai seorang Presiden Indonesia tidakkah beliau mebaca sejarah Nusantara masa lalu. Di Keraton Ngayogjakarto semasa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I dan II sering diadakan pertunjukan pertarungan antara Kerbau (Banteng Jawa) dengan Harimau. Pertunjukan ini penuh simbolisasi dimana Harimau merupakan simbol Kompeni (Belanda) yaitu binatang yang rakus dan haus kekuasaan. Dan Kerbau sebagai simbol bangsa Jawa yang andap asor tapi punya kekuatan yang maha hebat. Seperti dalam pertunjukan yang dipertontonkan Harimau tidak selalu jadi pemenang dalam pertandingan itu karena walaupun punya kekuatan tapi Harimau mudah kehabisan tenaga, beda dengan kerbau yang staminanya tinggi.

Kerbau pula yang menghantar Indonesia memperoleh penghargaan dari UNESCO belum lama ini. Wayang mereka hormati dan dudukan sebagai salah satu warisan budaya dunia. Dan kulit kerbau lah bahan terbagus untuk membuat wayang kulit. Salah satu yang terkenal adalah Kerbau Toraja yang kualitas tanduknya bagus untuk dipakai sebagai gapit dan cempurit (tulangan dan pegangan) wayang.

Dan tidakkah presiden kita saat ini pernah menghadiri pernikahan adat jawa, apakah pernikahan anaknya kemarin-kemarin tidak mengggunakan adat jawa? Karena dalam pernikahan adat jawa itu ada satu iringan gamelan wajib yaitu Kebo Giro, ya kerbau, lagi-lagi kerbau bukan Sapi Giro. Iringan Kebo Giro ini juga enak didengar di telinga.

Jadi masihkah malu dan marah jika kita di Kerbaukan?

Hanya orang-orang yang menilai sebelah mata kerbau sebagai binatang bodoh.

Apakah ini tanda-tanda seorang yang kehilangan jatidiri bangsanya, yaitu saat mereka tidak tahu bagaimana budaya dan sejarah masa lalu Nusantara..

Mafia Hukum Indonesia


Sangat menarik berbicara tentang mafia hukum di Indonesia. Mulai dari kasus cicak versus buaya yang menyeret bibit chandra, Anggodo – Anggoro, Antashari Azhar, dan dulu sempat ramai Jaksa Uri dan Artalyta, Dan yang sekarang lagi ramai tentang Gayus Tambunan seakan semakin memperlihatkan kita bagaimana wajah supremasi hukum kita, “Membela yang Bayar”

Sebuah ironi memang, saat mendeklarisakan diri sebagai negara hukum tapi supremasi hukum yang ada sangatlah berbeda dengan apa yang dideklarasikan. Mungkin perkataan kita sering tidak sesuai dengan tindakan kita. Semoga hal tersebut tidak menjadi budaya. Sekarang pertanyaannya apa yang harus kita perbuat?

Sebagai rakyat kecil posisi kita saat ini adalah penonton, penonton dari sandiwara besar negeri ini. Kita baru bisa menebak-nebak bagaimana akhir dari sandiwara ini. Apakah sad atau happy ending. Namun bagai sebagaian orang endingnya tidak terlalu sulit ditebak. Mungkin gara-gara kebanyakan nonton sinetron di televisi yang ending sangat mudah di tebak. Begitu pula dengan pertunjukan sandiwara di Indonesia ini.

Lantas, sebagai penonton kita hanya bisa berkomentar mulai dari komentar-komentar di warung kopi, pangkalan ojek, pasar dan yang sedikit lebih keren ya di blog seperti saya dan mungkin beberapa kawan yang lain..

Maukah kita akan menjadi penonton sampai sandiwara ini berakhir? Hanya menonton dan berkomentar?

Mau kemana GERAKAN MAHAISWA?


ref1

Mei 1998 gerakan mahasiswa Indonesia menunjukan pada dunia bahwa kaum intelektual adalah kaum yang mempunyai tanggung jawab penuh mengenai keadaan suatu bangsa. Ketika para kaum intelek ini terlelap akan kondisi bangsanya seperti dikarenakan tekanan kaum penguasa pada zaman orde baru maka dapat dilihat bagaimana bangsa ini mulai merasa sakit – sakitan di awal tahun 1997 akan adanya krisis moneter. Hal tersebut adalah salah satu yang membuat para kaum intelek ini mulai tersadar bahwa bangsa ini masih butuh mereka. Dan suatu tindakan yang heroik ketika para mahasiswa Indonesia yang notabene kaum intelek muda Indonesia mulai menggelorakan semangat perubahan terhadap rezim yang hanya melakukan pembangunan – pembangunan ekonomi semu dan melakukan monopoli politik Indonesia.

Para kaum muda Indonesia mulai tersentak akan keterlelapanya atas kekuasaan orde baru. Tekanan penguasa yang selama ini menjadi batu sandungan untuk menggelorakan semangat perubahan seakan berubah menjadi suatu tantangan yang harus dilalui oleh gerakan mahsiswa Indonesia. Ketika kekritisan mahasiswa Indonesia yang mulai dibungkam sejak peristiwa Malari, GAK 1978, dan adanya program NKK/BKK dengan berbagai macam cara baik itu cara halus maupun terang – terangan. Namun ketika para pemuda Indonesia ini sudah mempunyai suatu visi yang sama yaitu reformasi maka tidak ada lagi penghalang yang mampu lagi menghadang laju ombak perubahan yang digelorakan oleh gerakan mahasiswa Indonesia pada tahun 1998.

Sebelas tahun telah berlalu seakan para mahasiswa Indonesia kini kembali terlelap oleh keadaan bangsanya. Namun, hal ini bukanlah karena tekanan yang mereka terima dari para kaum penguasa tetapi hampir sebagian besar gerakan mahasiswa Indonesia mulai bingung menentukan arah laju perubahan yang di bawanya. Hal tersebut terjadi karena terbukanya jalur – jalur demokrasi yang hampir selalul member lampu hijau terhadap sesuatu yang baru sehingga dengan banyaknya persimpangan – persimpangan tersebut kini gerakan mahasiswa mulai tidak fokus pada agenda yang dibawanya dulu. Dan saat golongan penguasa mulai menyadari akan keterlelapan kembali gerakan mahasiswa maka mereka dapat dengan mudah membelokan demokrasi Indonesia untuk menguatkan kekuasaanya belaka. Dan jangan sampai gerakan mahasiswa ini mulai menyadari keterlelapanya saat kembali dirong – rong kekuasaan seperti sebelum reformasi 1998. Baca lebih lanjut

Pendidikan KU….???!!!


Pernahkah aku bertanya pada diriku mengapa aku harus bersekolah?Apakah aku pernah berfikir apa yang membuat aku rela untuk menghabiskan banyak waktu, uang, dan tenaga hanya untuk mendapatkan apa itu yang dikatakan orang sebagai pendidikan?Dan apakah aku benar-benar merasa memang membutuhkan pendidikan yang seperti ini?

Seorang temanku pernah bercerita, ada tiga hal yang paling ditunggu dan disenangi ketika bersekolah. Ketiga hal tersebut adalah : waktu ISTIRAHAT, waktu PULANG, dan saat guru yang mengajar TIDAK MASUK. Lantas aku mencoba melihat kembali diriku ini, apakah tiga hal diatas memang benar-benar hal yang paling aku sukai ketika bersekolah. Setelah kupikir ternyata ada satu hal lagi kesenangan yang terlupakan yaitu ketika SEKOLAH LIBUR.  Kembali kumelihat diriku yang mulai merenungi keempat hal diatas, sungguh roni sekali diriku saat ini. Kemudian aku bertanya-tanya. Apakah AKU atau SISTEM PENDIDIKAN yang salah?

Apakah aku yang malas untuk belajar?Malas untuk mendapat pendidikan?Ataukah guruku  dan pendidikan berikut sistemnya yang bermasalah?

Pendidikan kitaAku tidak pernah ingin mencontek, tapi guru-guruku  membuatku tak berdaya. Apa daya diriku ini yang tak mampu menolak kehendak mereka agar diriku mendapat nilai yang baik. Apakah mereka melihat usahaku dalam belajar?Tidak, aku tak pernah melihatnya. Walaupun mereka berkata pekerjaan sendiri lebih baik dari mencontek, tapi guru-guruku tidak pernah melihat usahaku dalam belajar. Mereka hanya membandingkan aku dengan teman-temanku dengan mengadakan ujian dan mereka gak mau tahu. Mereka hanya tahu nilai hasil ujian dengan alasan nilai hasil ujian merupakan cerminan apa yang telah diriku lakukan. Namun guruku yang kusayangi, tidak semua muridmu yang belajar mendapat nilai baik dan murid-muridmu yang malas selalu mendapat nilai jelek. Sebenarnya aku tidak ingin seperti ini, tapi apa daya seorang pelajar yang lemah tak berdaya ini.

Aku hanya merasakan yang engkau berikan selama ini bukanlah suatu pendidikan yang membuat diriku menjadi manusia seutuhnya dan mempunyai karakter. Yang kurasakan engkau hanyalah memberiku pengajaran yang hanya membuat presepsiku sama dengan presepsimu. Tahukah engkau guruku sayang, Cristoper Columbus seorang yang berani menolak presepsi umum tentang bumi datar, dengan gagah berani dia pergi kearah barat dengan tujuan India. Aku tidak melihat guruku  membuat diriku Columbus-columbus jaman ini. Yang kurasakan aku harus mengikuti presepsimu, presepsi kurikulum pendidikan yang aku sendiri tidak tahu bagaimana ide awalnya, dan presepsi-presepsi lainya. Tak pernahkah engkau ingin mengajariku untuk berfikir tentang siapa diriku ini, dan mengapa aku ada disini, sehingga aku bisa merumuskan sendiri jawabanya tanpa racun dari presepsi-presepsi yang engkau peroleh dari penataran-penataran yang mungkin hanya menghabiskan uang Negara.

Aku kemudian berpikir, apakah aku harus pergi dari penjara intelektual ini. Penjara yang menuntut nilai rapor tinggi supaya mudah mendapat masa depan cerah. Serendah itukah nilai masa depanku?. Ingin rasanya lepas dari semua ini. Ingin pergi jauh-jauh dari semua kenaifan ini. Tapi, ketika mulai kuberanikan melangkahkan kaki untuk beranjak. Aku teringat pada ayah bundaku di rumah yang telah membiayai semua kehidupanku disini, tetanggaku yang telah mendoakanku semoga masuk sekolah favorit  ini, temen-temenku yang selalu memberi semangat akan keberadaanku disini.

Mungkin benar apa kata orang-orang kawan. “Apa yang engkau senangi belum tentu buruk bagimu, dan apa yang engkau benci belum tentu baik bagimu”.???

PANCASILA


GARUDA PancasilaLima buah pernyataan mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa hingga Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia tentu telah kita hapal diluar kepala. Hal ini tak dapat kita dipungkiri bahwa sejak kecil, TK barangkali pikiran kita telah dicekoki oleh lima buah sila ini atau dikenal dengan Pancasila. Tidak asing di telinga kita sewaktu masih di sekolah dasar bahwa Pancasila merupakan dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Tapi ketika kini kita mulai bisa berpikir, masih relevankah Pancasila sebagai landasan hidup atau Ideologi yang wajib kita anut?Apakah Ideologi ini menunjukan indentitas bangsa?Apakah pancasila merupakan sebuah ideologi yang layak digunakan di Indonesia?Berbagai pertanyaan tersebut mulai membayangi pikiran-pikiran lugu kita yang mencoba lebih memahami Negara Indonesia ini.

Dalam salah satu tulisanya “Pancasila Sebagai Kontrak Sosial” Onghokam berujar bahwa Pancasila bukanlah suatu ideologi “Ini sebuah pandangan yang salah kaprah”. Menurut beliau Pancasila merupakan sebuah dokumen politik layaknya Magna Charta di Inggris, Bill of Rights di Amerika ataupun Droit de l’home di Prancis. Hal ini terungkap dalam notulensi Badan Penyeledikan Usaha-usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia, terdapat rumusan Pancasila yang termasuk dalam salah satu dokumen yang disiapkan dalam usaha membentuk satu Negara baru yaitu Republik Indonesia. Jadi disini peran Pancasila sebagai kontrak sosial yaitu kesepakatan yang diambil secara bersama oleh para pendiri Indonesia ketika akan menentukan asas-asas negara yang baru akan lahir tersebut. Sebagai kontrak sosial dalam mendirikan negara tentu merubah Pancasila sama artinya membubarkan negara.

Lantas mengapa seakan-akan Pancasila yang semula hanya sebuah kontrak sosial berubah haluan menjadi sebuah ideologi negara. Sebagaimana diungkapkan Onghokham, distorsi Pancasila menjadi sebuah ideologi berawal sekitar tahun 1950an dimana waktu itu terjadi konflik antara pemerintah Indonesia dengan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia. Perubahan Pancasila sebagai sebuah ideologi paling kentara terjadi semasa Orde Baru mencanangkan program P-4. Sejak saat itu indoktrinasi Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa mulai digelorakan. Banyak yang sudah menjadi korban Orde Baru karena menolak Pancasila sebagai ideologi negara. Kebertolakan warga negara Indonesia ini dapat dimaklumi karena sebagai negara yang majemuk, tentu tiap warga negara mempunyai jalan pikiran dan ideologi yang berbeda-beda. Nah ketika mereka dipaksa mengakui Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang harus dianut akan menyebabkan terjadinya konflik baik terbatas pada pemikiran ataupun dapat lebih dari itu.

Untuk itu sudah seharusnya Pancasila kembali ke tempatnya semula yaitu sebagai kontrak sosial dalam pembentukan negara ini, yang artinya Pancasila tidak sebagai ideologi yang bersaing tapi sebagai perekat antar ideologi yang sangat majemuk di negara kita ini.(Mzd)

Pustaka :

Onghokam. Pancasila sebagi Kontrak Sosial. PKn-ITB.Bandung:2007

Deklarasi SBY-Berbudi Di SABUGA


Gila bener melihat tingkah laku para penguasa-penguasa Indonesia yang katanya menjadi wakil dan pimpinan Rakyat Indonesia. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan deklarasi yang dilaksanakan oleh SBY-Berbudi jumat (15/05/09) kemarin. Namun, melihat tempat pendeklarasianya hati saya tergelitik untuk meolaknya.

Bagaimana tidak, Sasana Budaya Ganesha yang walaupun belum sepenuhnya menjadi milik ITB karena masih dikelola Pemkot. Namun tetap saja ketika mendengar kata SABUGA pasti akan identik dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebagai institusi pendidikan, ITB tidak boleh terjun dalam dunia politik praktis yang selalu haus akan kekuasaan. Mungkin, ada juga oknum-oknum ITB yang ingin mengejar kekuasaan dan menggunakan kewenanganya untuk disalahgunakan. Belum lekang di ingatan tentang gelar Honoris Causa yang rencananya akan disematkan pada SBY di acara Dies Emas ITB kemarin. Sebegitu tidak netralnya ITB???

Berbicara tentang netralitas memang tidak ada yang netral di dunia ini. Untuk itu kenetralan yang harusnya ada di ITB kenetralan yang berpihak. Berpihak kepada apa?. Tentunya pada kebenaran ilmiah yaitu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Dan berpihak kepada siapa?. Berpihak kepada Rakyata tentunya, golongan lemah yang butuh diperjuangkan nasibnya.

Sore itu(15/05/09), puluhan mahasiswa ITB bergerak untuk menyuarakan sebuah tuntutan dalam deklarasi pasangan SBY-Berbudi.

Kami Tidak Menolak SBY

Kami Juga Tidak Mendukung SBY

Kampus Non Politik Praktis

“KAMPUS NETRAL HARGA MATI” bagi kami

TOLAK CAPRES DAN CAWAPRES YANG TIDAK PRO RAKYAT

deklarasi SBY-Berbudi (Sabuga (15/05/09)
deklarasi SBY-Berbudi (Sabuga (15/05/09)

Jangan biarkan kampus kami tercium bau busuk perebutan kekuasaan pimpinan negeri ini. Jangan biarkan kampus ini menjadi begundal-begundal politik yang selalu haus pada kekuasaan….!!!

Untuk Tuhan Bangsa dan Almamater

Sebuah pandangan dari seorang mahasiswa ITB yang sok peduli….!!!

Seni Berkomunikasi


SENI BERKOMUNIKASI

By : Sufi Hamdan Mazida

Pernahkah mengalami satu hari yang Anda lalui tanpa melakukan komunikasi dengan orang lain. Jikalau ada pastilah Anda bukan orang yang normal atau mungkin Anda bisa dikatakan bukan manusia. Dapat dipastikan kehidupan kita tidak mungkin terlepas dari berkomunikasi dengan orang lain. Dan tentunya komunikasi tidak selalu harus melalui bahasa lisan namun bisa juga dalam bentuk bahasa tubuh semisal lirikan mata, sikap tubuh ataupun yang lainya. Oleh karenanya jika Anda menginginkan suatu hal maka dengan menguasai seni berkomunikasi dengan baik apa yang Anda idamkan akan mudah Anda dapatkan.

Komunikasi yang kita lakukan lebih disebabkan adanya keinginan dari kita untuk memberikan informasi atau pemikiran kita terhadap orang lain yang merupakan salah satu langkah untuk mengaktualisasi diri. Dimana aktualisasi diri ini merupakan salah satu dari lima kebutuhan dasar kita sebagaimana diungkapkan oleh Maslow seorang filsuf. Berdasarkan sebuah penelitian, ternyata sebagian besar cara kita berkomunikasi dengan orang lain bukanlah melalui bahasa lisan namun lebih banyak dipengaruhi oleh bahasa tubuh kita mulai dari mimik muka, sikap tubuh, hingga kontak mata yang kita lakukan. Sebagaimana yang dikatakan sebuah pepatah “Mulut orang dapat berbohong, tapi tidak pada matanya”. Pepatah ini mengisyaratkan bahwa dalam seni berkomunikasi dengan orang lain janganlah terlalu terfokus pada kata-katanya tapi perhatikan juga tatapan mata, mimik muka, dan sikap tubuhnya. Hal-hal tersebut jauh lebih banyak memberikan informasi daripada bahasa lisan yang diungkapkanya.

Penelitian yang dilakukan terhadap CEO-CEO di Amerika mengatakan bahwa kesuksesan yang mereka dapat nomor satu dipengaruhi oleh cara mereka berkomunikasi kemudian integritas mereka. Dari penelitian tersebut jita ketahui bagaimana peran komunikasi dalam ksuksesan seseorang. Seni berkomunikasi ini jauh melebihi pentingnya nilai IQ kita atau nilai-nilai kita semasa kuliah. Seni berkomunikasi adalah suatu cara agar pemikiran kita dapat diterima oleh orang lain. Hipnotis merupakan salah satu jenis seni komunikasi tingkat tinggi dimana orang yang terhipnotis benar-benar terpengaruh oleh kata-kata penghipnotis. Sebagai suatu awal dalam seni komunikasi ada langkah-langkah sederhana yang dapat kita lakukan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Hal-hal tersebut antara lain :

  1. Perhatikan lawan bicara Anda

Siapa sih yang tidak merasa kesal ketika berbicara tidak diperhatikan. Coba bayangkan saat Anda bicara terus lawan bicara Anda tolah-toleh kiri kanan dan tidak memperhatikan Anda. Apa yang Anda rasakan?. Begitu pula apabila kita berkomunikasi dengan orang lain terus kita bersikap mengacuhkanya. Tentunya akan membuat lawan bicara Anda merasa tidak nyaman berbicara dengan Anda bukan. Oleh karenanya salah satu cara berkomunikasi dengan baik, perhatikan lawan bicara Anda. Sesekali tatap matanya dan arahkan pandangan Anda seperti segitiga terbalik antara dua mata dan dagu. Hal tersebut akan menimbulkan perasaan nyaman dan hangat pada lawan bicara Anda.

  1. Carilah persamaan Anda dengan lawan bicara Anda

Ketika Anda sedang berkomunikasi dengan orang lain maka sebanyak-banyaknya carilah persamaan Anda dengan dia. Semisal Anda sedang berada di luar negeri terus berkomunikasi dengan orang dan orang tersebut ternyata berasal satu Negara dengan Anda. Tentunya Anda akan lebih merasa nyaman denganya. Untuk itu, supaya orang lain merasa nyaman ketika berbicara atau berkomunikasi dengan Anda maka cobalah untuk mencari titik persamaan antara kalian berdua dan cobalah eksplor lebih jauh persamaan-persamaan tersebut sehingga percakapan yang Anda lakukan lebih nyambung dan mengalir.

  1. Perbanyak mendengar lawan bicara Anda

Salah satu rahasia cara berkomunikasi dengan baik adalah perbanyak Anda yang mendengar daripada Anda yang berbicara. Jangan khawatir ide atau pemikiran Anda tidak tersampaikan dengan memperbanyak mendengar ini. Pernah dalam suatu training ESQ, Ary Ginanjar bercerita tentang pengalaman bagaimana seni berkomunikasi saat dia akan meng-goalkan suatu proyek. Ceritanya bermula ketika dia akan menawarkan suatu produk kepada koleganya seorang direktur suatu perusahaan. Yang dia lakukan pertama-tama bukanlah langsung menawarkan produknya tapi dimulai dengan sebuah pertanyaan “Apa yang bisa membuat Anda sukses seperti ini?”, dari pertanyaan itu kemudian sang direktur menceritakan pengalaman-pengalamanya. Ary lebih berperan sebagai pendengar yang baik terhadap kisah-kisah sukses sang direktur sehingga waktu satu jam pun berlalu dengan cepat. Kemudian sang direktur setelah bercerita panjang lebar membuat dia lupa tentang kepentingan kedatangan tamunya ini sehingga bertanyalah ia “Ngomong-ngomong apa kepentingan Saudara datang kemari?”. Ary pun segera mengemukakan kepentinganya untuk menawarkan produknya. Maka tanpa pikir panjang sang direktur langsung menyetujuinya. Dari cerita diatas salah satu cara berkomunikasi dengan orang cobalah cari persamaan dan kesukaan dia kemudian cobalah menjadi pendengar yang baik. Maka dengan sendirinya orang akan menganggap bahwa Anda adalah orang yang dapat berkomunikasi dengan baik dan akan menempatkan kepercayaan dia kepada Anda.

Diatas merupakan beberapa cara untuk berkomunikasi dengan baik. Sebuah seni yang hanya bisa kita rasakan manfaatnya jika kita sering melakukanya. Oleh karenanya seni komunikasi ini tidak mempunyai arti apa-apa jika hanya menjadi bacaan. Satu hal yang harus kita lakukan adalah BERLATIH dan BERLATIH. Semakin sering Anda berlatih tentang seni berkomunikasi maka Anda akan menjadi komunikator yang handal. Sebagaimana sebuah peribahasa mengatakan “Experiences is the best teacher” yaitu guru yang paling baik adalah pengalaman. Oleh karenanya janganlah takut untuk mencoba cara-cara di atas dalam nerkomunikasi dengan orang lain. Dijamin lama-kelamaan Anda akan mahir dalam memahami dan mengerti orang lain melalui cara Anda berkomunikasi

SELAMAT MENCOBA…………………!!!